PERBANDINGAN KADAR LOGAM KADMIUM (Cd) PADA URIN PEROKOK AKTIF DAN PEROKOK PASIF DI DESA AIR EMAS

Penulis

  • Karolina Rosmiati D3 Analis Kesehatan, Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru, Riau, Indonesia
  • Titi Lasmini D3 Analis Kesehatan, Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru, Riau, Indonesia
  • Suci Kurnia Hikmatul Adha D3 Analis Kesehatan, Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru,Riau, Indonesia
  • Yabes Purba D3 Analis Kesehatan, Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru,Riau, Indonesia
  • Romdona Rahmawati D3 Analis Kesehatan, Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru,Riau, Indonesia

Kata Kunci:

Rokok, Kadmium (Cd), Urin, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Abstrak

Rokok merupakan suatu hasil olahan tembakau yang digunakan untuk dibakar dan dihisap atau dihirup asapnya. Pada asap rokok terdapat hampir 5000 senyawa kimia berbahaya, salah satunya Kadmium (Cd). Kadmium (Cd) merupakan logam berat dengan toksisitas yang tinggi. Paparan Kadmium (Cd) terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, penyakit kronis pada paru-paru dan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan membandingkan kadar logam Kadmium (Cd) pada urin perokok aktif dan perokok pasif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 228,8 nm. Hasil dari uji kuantitatif didapatkan kadar Kadmium (Cd) tertinggi dari perokok aktif 0.126 ppm dan kadar terendah 0.088 ppm. Kadar Kadmium (Cd) tertinggi pada perokok pasif yaitu 0.128 ppm dan kadar terendah yaitu 0.092 ppm. Hasil uji statiskik menggunakan uji t-Tidak berpasangan didapatkan bahwa tidak ada perbedaan secara bermakna terhadap perbandingan kadar Kadmium (Cd) pada urin perokok aktif dan perokok pasif.

Diterbitkan

2022-11-09