PENGARUH PEMBERIAN BLENG TERHADAP KADAR SGOT dan SGPT SERTA HISTOPATOLOGI TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Authors

  • Dian Kresnadipayana a:1:{s:5:"id_ID";s:95:"Program Studi D4 Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi, Jawa Tengah";}
  • Soebiyanto Soebiyanto Program Studi D4 Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi, Jawa Tengah
  • Selvia Astika Putri Ningsih Program Studi D4 Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi, Jawa Tengah

Keywords:

bleng, boraks, SGOT, SGPT, hati, histopatologi

Abstract

Bleng merupakan bahan tambahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Bleng diketahui mengandung boraks, yang telah dilarang oleh pemerintah penggunaanya dalam makanan karena dapat membahayakan kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian bleng terhadap kadar SGOT dan SGPT serta histopatologi tikus putih galur wistar. Sampel bleng dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok  kontrol,  kelompok  dosis  25  mg/KgBB,  kelompok  dosis  50 mg/KgBB, kelompokk dosis 75 mg/kgBB dengan  masing-masing kelompok berisi 5 ekor tikus. Pemberian perlakuan secara oral selama 28 hari. Pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-28. Selanjutnya tikus untuk pemeriksaan histopatologi hati. Hasil penelitian didapatkan uji kualitatif bleng positif boraks dan uji kualitatif didapat 6162,4 ppm. Pemeriksaan kadar SGOT terjadi peningkatan (p>0,05) dan SGPT terjadi peningkatan (p>0,05). Pemeriksaan histopatologi didapatkan semua kelompok perlakuan tidak ditemukan kerusakan sel. Kesimpulan Ada pengaruh tidak signifikan pemberian bleng terhadap kadar SGOT dan SGPT serta tidak ada kerusakan sel organ hepar tikus galur Wistar

Published

2022-11-09