EFEK KOREKSI ANTIKOAGULAN NATRIUM SITRAT PADA PEMERIKSAAN PT, A-PTT DENGAN NILAI HEMATOKRIT LEBIH DARI 55%

Authors

  • EVA AYU MAHARANI a:1:{s:5:"id_ID";s:30:"Poltekkes KemenKes Jakarta III";}
  • Bambang Kurniawan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta
  • Baskoro Justicia Prakoso RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, Indonesia
  • Dewi Astuti Poltekkes KemenKes Jakarta III

Abstract

Rekomendasi CLSI untuk koreksi antikoagulan natrium sitrat pada pemeriksaan PT, a-PTT dilakukan pada sampel dengan nilai hematokrit lebih dari 55%. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan nilai PT dan a-PTT memanjang palsu akibat perbandingan antikoagulan dan plasma tidak sesuai. Pada pelaksanaannya, pengambilan sampel sebelum dan setelah koreksi antikoagulan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pasien karena pengambilan sampel harus dua kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek koreksi antikoagulan terhadap nilai PT dan aPTT pada sampel dengan nilai hematokrit lebih dari 55%. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif yaitu membandingkan hasil pengukuran PT, a-PTT  sebelum dan setelah koreksi antikoagulan. Efek koreksi antikoagulan dilihat dari perbedaan hasil sebelum dan setelah koreksi antikoagulan dengan uji beda bermakna pada tingkat kepercayaan 95% (? = 0.05). Hasil menunjukkan nilai PT sebelum koreksi tidak seluruhnya memanjang dengan nilai rata-rata sebelum koreksi 12,9 detik dan setelah koreksi 12,7 detik. Pada seluruh sampel aPTT didapat nilai aPTT yang memanjang dengan nilai rata-rata sebelum koreksi 51,5 detik dan setelah koreksi 36,0 detik. Uji beda bermakna, didapat nilai p pada PT 0.67, yang menunjukkan tidak berbeda bermakna dan nilai p pada a-PTT 0.00 yang menunjukkan beda bermakna. Kesimpulan penelitian adalah koreksi antikoagulan mempunyai efek pada pemeriksaan a-PTT

Published

2022-11-09