PENGARUH TERAPI EKSTRAK PARE BELUT (Trichosanthes cucumerina) TERHADAP KADAR FIBRINOGEN DAN LUAS LUKA PADA PERMODELAN TIKUS ULKUS DIABETIKUM
Main Article Content
Abstract
Prevalensi penderita Ulkus Diabetikum di Indonesia sekitar 15% dengan angka amputasi 30% dan angka mortalitas 32%. Faktor risiko peningkatan ulkus diabetikum diantaranya jenis kelamin (laki-laki), lamanya riwayat penyakit diabetes pasien lebih dari 10 tahun, dan komorbiditas lainnya. Parameter dalam menentukan efek penyembuhan luka ulkus diabetikum adalah kadar fibrinogen dan luas luka. penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi ekstrak methanol Trichosanthes cucumerina pada permodelan tikus ulkus diabetikum terhadap luas luka ulkus diabetikum dan kadar fibrinogen sebelum dan sesudah terapi. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design di laboratorium secara in vivo menggunakan rancangan pre-test and post-test Control Group Design sebanyak 25 ekor tikus Ratus norvegicus. Terdapat 5 kelompok dengan 1 kelompok kontrol positif, 1 kelompok negatif, dosis 500 mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, 125 mg/Kg BB. Berdasarkan hasil pengukuran luas luka dari hari ke-3 sampai hari ke-15 terdapat penurunan luas dengan p value < 0,05. Kadar fibrinogen mengalami penurunan dari sebelum dan setelah terapi dengan p value < 0,05. Ekstrak yang paling banyak menurunkan kadar fibrinogen adalah kelompok 3 dengan ekstrak 500 mg/KgBB dan kelompok 3 memiliki signifikasi tertinggi dalam penyembuhan luas luka.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.