EFEKTIVITAS HIDROGEL DENGAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle) DAN LEGUNDI (Vitex trifolia) SEBAGAI ALTERNATIF TATALAKSANA LUKA PADA TIKUS PUTIH
Main Article Content
Abstract
Infeksi pada luka merupakan masuk dan berkembangnya mikroorganisme ke dalam luka yang menimbulkan respons imun pada penderitanya. Tatalaksana luka pada umumnya menggunakan povidone iodin 10%. Bahan tersebut sangat efektif mematikan mikroba, namun dapat menimbulkan iritasi pada luka. Kombinasi ekstrak etanol daun sirih dan daun legundi mengandung flavonoid dan tannin yang memiliki potensi mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan postest-kontrol design. Hewan coba berupa tikus putih jantan sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok uji, dengan K1 merupakan kelompok kontrol negatif, K2 merupakan kontrol positif, dan K3 – K5 sebagai kelompok uji. Seluruh tikus dibuat luka sayat sepanjang 15 mm untuk menjalani berbagai perlakuan. Perlakuan diberikan 2 kali sehari selama 5 hari. Pada hari ke-5 dilakukan pengukuran panjang luka sayat pada seluruh tikus. Didapatkan bahwa kelompok 2 yaitu perlakuan povidon iodine 10% memiliki rerata panjang luka sayat terkecil yaitu 10,13 mm, diikuti dengan perlakuan hidrogel 5% dengan rerata 10,41 mm, hidrogel 4% dengan rerata 11,74 mm, dhidrogel 3% dengan rerata 12,30 mm, dan kontrol negatif dengan rerata 14,19 mm. Hasil analisis statistika dengan metode One Way ANOVA didapatkan sig. 0.00 (p<0.05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada panjang luka sayat antar kelompok dengan variasi terbaik yaitu hidrogel yang mengandung 5% kombinasi ekstrak.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.