UJI INHIBISI ENZIM TIROSINASE EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS, L) DALAM BERBAGAI JENIS PELARUT

Penulis

  • Ani Riyani a:1:{s:5:"id_ID";s:26:"Poltekkes Kemenkes Bandung";}
  • M. Firman Solihat Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Analis Kesehatan
  • Nining Kurniati Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten Jurusan Analis Kesehatan

Kata Kunci:

Ekstraksi, Folifenol, Daun teh hijau, Inhibitor tirosinase

Abstrak

Daun Teh Hijau (Camellia sinensis, L) banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari dan telah banyak diteliti dan dikembangkan. Teh hijau mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid, polifenol dan saponin. Ekstraksi daun teh dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut air, etil asetat dan etanol, setelah dilakukan uji fitokimia ditemukan kandungan alkaloid, saponin dan flavonoid. Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol yang mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri. Senyawa-senyawa flavonoid umumnya bersifat antioksidan dan telah digunakan sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Daun teh diketahui memiliki kandungan polifenol yang berpotensi sebagai inhibitor tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan/inhibisi enzim tirosinase dari ekstrak daun teh dalam berbagai jenis pelarut. Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut akuabides, etanol dan etil asetat dengan metode maserasi. Hasil penelitian didapat berturut-turut rendemen dari ekstrak air, etanol dan etil asetat adalah 7,95%; 39,46% dan  8,15%, Hasil Uji fitokimia, didapat flavonoid, polifenol, tannin dan antosianin positif. Kadar polifenol total dari ekstrak air, etanol dan etil asetat adalah12,8; 47,65 dan 31,65% dan aktivitas inhibisi enzim tirosinase dari ekstrak air, etanol dan etil asetat adalah 4,77; 17,73 dan 11,84%.

Diterbitkan

2022-11-09