PERHITUNGAN ESCHERICIA coli PADA BUAH MELON IRISAN YANG DIJUAL PEDAGANG BUAH IRISAN DI SEPANJANG JALAN KUPANG SURABAYA

Penulis

  • Yeti Eka Sispita Sari D3 Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Dita Amalia D3 Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • L Soedjoto D3 Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Kata Kunci:

Escherichia coli, Melon iris

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah Escherichia coli pada irisan melon yang dijual oleh pedagang buah irisan di sepanjang jalan Kupang, Surabaya. Melon memiliki rasa yang enak, buah yang manis dan segar juga memiliki banyak kandungan nutrisinya yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain kalori, vitamin A dan C yang berguna untuk mencegah penyakit kaki gajah, sariawan, penyakit mata, dan radang saraf. Penyimpanan dan pengolahan yang tidak tepat akan menyebabkan penurunan mutu dan kerusakan pangan. Salah satu mikroba yang dapat mencemari makanan adalah Escherichia coli. Escherichia coli merupakan flora normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia yang mudah mencemari air, berbagai penyakit tergantung tempat terjadinya infeksi seperti infeksi saluran kemih dan diare. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 30 irisan melon yang dijual di sepanjang jalan Kupang Surabaya, dari 10 penjual per penjual diambil 3 irisan melon. Metode pemeriksaan dalam penelitian ini adalah Surface/Spread Plate. Sampel melon yang telah dipotong ditanam pada media Eosin Methylene Blue (EMB), jika terdapat koloni berwarna hijau metalik dipindahkan ke media Indole, Methyl Red, Voges Proskauer, Simon Sitrat (IMViC), dan TSIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel irisan melon 100% mengandung Escherichia coli <20/gram sehingga dapat disimpulkan bahwa semua sampel irisan melon yang diperiksa memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (2009) dan layak dikonsumsi.

Diterbitkan

2022-11-09