PENGARUH INDUKSI CCL4 TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIBERIKAN INFUSA DAUN KALAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.F) Beddm)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penyebab gagal hati bisa beragam mulai dari infeksi virus utamanya hepatitis, sirosis, autoimun, penggunaan obat, hingga paparan zat kimia seperti CCl4. Adanya perubahan kadar produk seperti albumin merupakan indikator kerusakan hati. Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah kalakai. Kalakai mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid, alkaloid dan keluarga treponoid yang efektif sebagai antioksidan. Penelitian ini adalah true experimental design menggunakan post test only control group design. Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis pengaruh dari infusa daun kalakai terhadap kadar albumin pada tikus putih galur wistar yang telah dimasukkan ke dalam lima kelompok secara random sederhana.. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh infusa daun kalakai terhadap kadar albumin darah pada tikus putih galur wistar.. Variabel yang diteliti ialah infusa daun kelakai dan kadar albumin. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan menggunakan one way Anova. Hasil uji kuantitatif ditemukan senyawa tertinggi yang ditemukan ialah flavonoid yaitu 198,583 mg/ml diikuti senyawa steroid yaitu 14,036 mg/ml dan yang paling sedikit ialah senyawa tannin yaitu 0,337 mg/ml. Adapun senyawa alkaloid ditemukan sebesar 11,984%. kadar albumin tertinggi terdapat pada salah satu tikus yang diberi Infusa kelakai 500mg/KgBB yaitu 3,9 g/dL sedangkan kadar albumin terendah ada pada salah satu control negative yang tidak diberikan perlakukan apapun sebelum diinduksi CCl4 yaitu 2,7 g/dL. Hasil analisis varian satu arah menunjukkan nilai p sebesar 0,565 > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan secara signifikan kadar albumin pada tiap perlakuan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.