UJI SITOTOKSIK FRAKSI EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kanker payudara terjadi akibat sel-sel payudara yang tidak normal tumbuh di luar kendali. Prevalensi kasus kejadian kanker payudara dilaporkan meningkat setiap tahunnya. Salah satu bentuk upaya penatalaksanaan kanker payudara adalah dengan kemoterapi, namun kemoterapi memiliki efek samping bagi penderita sehingga digunakan pengobatan alternatif untuk meminimalisir efek tersebut dengan memanfaatkan tanaman, salah satunya biji alpukat (Persea americana Mill.). Berdasarkan skrining fitokimia, biji alpukat mengandung metabolit sekunder tanin, saponin, dan flavonoid yang bersifat antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik fraksi ekstrak etanol biji alpukat dan pada konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol biji alpukat dapat memberikan efek penghambatan terhadap perkembangan sel kanker payudara MCF-7. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen laboratorium menggunakan sampel biji alpukat yang diekstrak menggunakan etanol 96%, kemudian dilanjutkan fraksinasi menggunakan etil asetat. Uji sitotoksik dilakukan menggunakan metode Microculture Tetrazolium Technique Assay (MTT assay). Hasil yang diperoleh fraksi etil asetat mampu menghambat perkembangan sel MCF-7 paling baik dibandingkan dengan fraksi air dengan nilai IC50 108,497 ± 21,835 ppm menunjukkan efek sitotoksik kategori sedang selama inkubasi 24 jam dan IC50 75,926 ± 18,686 ppm pada masa inkubasi 48 jam menunjukkan efek sitotoksik yang kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi ekstrak etanol biji alpukat berpotensi sebagai antikanker MCF-7.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.