JUMLAH TROMBOSIT MENGGUNAKAN METODE OPTICAL DAN METODE FLUORESCENT PADA ANEMIA MIKROSITIK

Penulis

  • Devy Kartika Ningrum Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
  • Eem Hayati Poltekkes Kemenkes Bandung
  • Betty Nurhayati Poltekkes Kemenkes Bandung
  • Ganjar Noviar Poltekkes Kemenkes Bandung

Abstrak

Abstrak

Anemia mikrositik terjadi karena defisiensi sintesis hemoglobin (Hb) pada prekursor eritroid, menyebabkan penurunan mean corpuscular volume (MCV) sel darah merah yaitu < 80 fL. Pada anemia mikrositik ditemukan sel darah merah yang terfragmentasi sehingga ukurannya hampir sama dengan ukuran trombosit. Hal ini berpotensi menyebabkan hasil pemeriksaan jumlah trombosit meningkat palsu. Pemeriksaan jumlah trombosit digunakan untuk mengetahui adanya penyakit yang menyebabkan gangguan pembekuan darah dan kelainan perdarahan. Hasil pemeriksaan jumlah trombosit harus akurat agar membantu pengobatan yang tepat. Metode pemeriksaan jumlah trombosit bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah trombosit metode optical dan fluorescent pada pasien anemia mikrositik. Jenis penelitian adalah deskriptif laboratorium. Desain penelitian membandingkan jumlah trombosit menggunakan metode optical dengan fluorescent pada anemia mikrositik. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien anemia mikrositik. Data hasil penelitian diolah secara statistik menggunakan uji Paired T Test dan uji % bias. Berdasarkan hasil uji statistik didapat nilai sig 0,000 < 0,05 disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah trombosit metode optical dan metode fluorescent. Berdasarkan uji % bias diperoleh hasil melebihi batas % bias yang diharapkan (7,573% > 5,9%), artinya terdapat perbedaan secara klinis antara jumlah trombosit metode optical dan metode fluorescent.

Kata Kunci : Anemia mikrositik, Jumlah Trombosit, Metode Optical, Metode Fluorescent

Diterbitkan

2023-12-08