NATRIUM SITRAT 3,2% SEBAGAI ANTIKOAGULAN ALTERNATIF PEMERIKSAN HEMOGLOBIN PADA SPESIMEN DARAH AV-SHUNT PASIEN HEMODIALISA

Penulis

  • Frisqila Amalia Rizka Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Gilang Nugraha Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Abstrak

Darah yang telah keluar dari pembuluh darah akan mengalami pembekuan sehingga diperlukan zat antikoagulan yang akan mencegah pembekuan terjadi serta menjaga komponen dalam darah. EDTA dan Natrium sitrat 3,2% merupakan antikoagulan paling sering digunakan di bidang hematologi. EDTA digunakan dalam pemeriksaan kadar hemoglobin, permasalahan dapat terjadi apabila tidak tersedianya spesimen dengan antikoagulan tersebut karena kesulitan sampling, permintaan mendadak, sedikitnya darah dan hanya tertampung pada tabung Natrium sitrat 3,2%. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pada darah EDTA dan Natrium sitrat 3,2% saat digunakan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin. Sampel penelitian ini merupakan darah pasien hemodialisa dengan komplikasi anemia yang ditampung dalam tabung EDTA dan Natrium sitrat 3,2% dan dianalisa menggunakan Hematology analyzer. Hasil pemeriksaan didapatkan rata-rata kadar hemoglobin darah EDTA sebesar 9,2 g/dL sedangkan pada darah Natrium sitrat 3,2% sebesar 9,3 g/dL. Hasil uji statistik dengan Independent Sample T-test pada data tersebut dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan signifikan pada kedua kadar hemoglobin pada darah EDTA dan Natrium sitrat 3,2%. Penggunaan darah Natrium sitrat 3,2% dapat dijadikan alternatif dalam urgensi tertentu tetapi masih diperlukan kaji ulang terkait Assay performance.

Diterbitkan

2023-12-08