https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/issue/feed Prosiding Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia 2024-12-22T21:03:18+08:00 Atun Farihatun atunfarihatunmucis@gmail.com Open Journal Systems Prosiding AIPTLMI https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/293 PENGARUH DERAJAT AGLUTINASI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DARI SPESIMEN DARAH ANEMIA DENGAN SENTRIFUGASI DAN TANPA SENTRIFUGASI 2024-11-18T04:09:26+08:00 Wa Ode Gustiani Purnamasari lun89tin@gmail.com Himaniarwati himaniarwati@umw.ac.id Andina lun89tin@gmail.com <p>Anemia merupakan suatu kondisi terjadinya penurunan kadar Hb dan sel darah merah rendah sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi antigen pada permukaan sel. Dengan melakukan sentrifugasi dapat digunakan dalam menentukan rasio antara antigen dan antibodi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sentrifugasi spesimen darah anemia terhadap derajat aglutinasi, hubungannya dengan kadar hemoglobin, dan akurasi hasil pemeriksaan golongan darah pada pasien anemia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pendekatan Analitik Observasional desain eksperimental laboratorium, populasi pada penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis anemia dengan kadar Hb ?8 g/dl, diperoleh sampel sebanyak 20 responden dengan teknik penarikan sampel adalah <em>purposive sampling</em>.Hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar 0,000&lt;0,05 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima atau terdapat pengaruh derajat aglutinasi antara yang disentrifugasi dan tanpa sentrifugasi. Uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (koefisien korelasi = 0,864) antara derajat aglutinasi dengan spesimen darah anemia. Sementara Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (Sig.0,000&lt;0,05) antara derajat aglutinasi disentrifugasi dan tanpa sentrifugasi dengan akurasi pemeriksaan golongan darah.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama, derajat aglutinasi pada spesimen darah anemia lebih kuat setelah dilakukan sentrifugasi dibandingkan sebelum dilakukan sentrifugasi. Kedua, ada hubungan antara derajat aglutinasi dengan spesimen anemia pada pemeriksaan golongan darah pasien anemia. Ketiga, proses sentrifugasi spesimen darah anemia dapat meningkatkan akurasi pemeriksaan golongan darah. Diharapkan bagi Rumah Sakit agar penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk menggunakan temuan ini guna meningkatkan standar tes golongan darah pada pasien anemia.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Wa Ode Gustiani Purnamasari, Himaniarwati, Andina https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/294 PENGARUH WAKTU TUNDA DAN NILAI PH PLASMA SITRAT TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME 2024-11-09T11:28:04+08:00 Arafatul Lailiyah arafatullailiyah16@gmail.com Dewi Astuti astuti_analis@yahoo.com Heru Setiawan herubiomed@gmail.com <p>Pemeriksaan <em>Activated Partial Thromboplastin Time</em> (aPTT) adalah salah satu pemeriksaan hemostasis yang dijadikan sebagai titik awal untuk menyelidiki kelainan faktor pembekuan di jalur intrinsik dan bersama. Stabilitas plasma sitrat selaku sampel pemeriksaan aPTT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk waktu tunda pemeriksaan. Plasma sitrat yang ditunda akan menyebabkan CO<sub>2</sub> keluar dari plasma sehingga pH plasma in vivo meningkat, peningkatan pH tersebut dapat mempengaruhi faktor-faktor pembekuan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan 32 sampel normal. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada-tidaknya korelasi antara nilai pH plasma sitrat dengan nilai aPTT berdasarkan empat kelompok waktu tunda 0, 4, 6, dan 8 jam, dan ada-tidaknya pengaruh antara waktu tunda dengan nilai pH plasma sitrat dan nilai aPTT. Hasil uji korelasi Pearson p&lt;0,05 antara nilai pH dan aPTT pada kelompok waktu tunda 0 jam dengan r=0,406. Hasil analisis regresi linear p&lt;0,05 pada kelompok waktu tunda terhadap nilai pH plasma sitrat dan nilai aPTT dengan nilai regresi (R<sup>2</sup>) masing-masing 0,708 dan 0,089. Disimpulkan bahwa nilai pH memiliki korelasi terhadap nilai aPTT pada kelompok waktu tunda 0 jam dengan kekuatan hubungan korelasi sedang, serta kelompok waktu tunda memiliki pengaruh sebesar 70,8% terhadap nilai pH dan 8,9% terhadap nilai aPTT.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Arafatul Lailiyah, Dewi Astuti, Heru Setiawan https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/312 ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN IMMUNOCHROMATOGRAFI-RAPID TES SEBAGAI PENULARAN INFEKSI PADA ANAK DARI ORAG TUA PENDERITA HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DI PUSKESMAS LEPO-LEPO 2024-11-09T11:29:12+08:00 Adiz Klarasia Andara adizandara7964@gmail.com Titi Purnama titipurnama@gmail.com Edi Susanto babaedi771be@gmail.com Firmansyah adizandara7964@gmail.com <p><em>Humman Immunodeficiency Virus</em> (HIV) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jenis virus retrovirus yang dapat menyerang sistem pertahanan tubuh hingga menyebabkan penderitanya dapat mengalami kematian. Penelitian ini bersifat deskriptif , dengan mengunakan metode kualitatif. Sampel yang diambil dari anak yang orang tuanya menderita HIV di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo, dengan jumlah populasi 12&amp;11 sampel. Penelitian ini mengunakan metode Immunochromatografi. Hasil penelitian ini, dari 11(100%) sampel yang di ambil dari anak yang berusia 1-4 tahun yang orang tuanya menderita HIV menujukan hasil yang negatif. Hal ini dikarenkan cepatnya penanganan terhadap penderita HIV. Yakni dengan adanya Program pencegahan penularan HIV (PPIA). Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa dari keseluruhan sampel yaitu 11 anak di dapatkan hasil negatif.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Adiz Klarasia Andara, Titi Purnama, Edi Susanto, Firmansyah https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/325 IDENTIFIKASI JAMUR ASPERGILLUS SP. PADA PETANI DI DAERAH NGLARANGAN BOJONEGORO 2024-11-07T04:53:34+08:00 Nurul Nuraini nuraininurul495@gmail.com Anindita Riesti R. A anindita@gmail.com Baterun Kunsah baterumkunsah@gmail.com Fitrotin Azizah ichafitrotin@um-surabaya.ac.id <p>Petani adalah seseorang yang bekerja dalam bidang pertanian. Kondisi lingkungan kerja petani yang kotor, debu, berair dan lembab serta banyak petani yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Dari kegiatan tersebut petani menjadi rentan terpapar jamur yang menginfeksi kulit karena sebagian besar kegiatan berada di sekitar air. Salah satu jamur yang sering menginfeksi manusia adalah jamur <em>Aspergillus </em>sp. jamur A<em>spergillus </em>sp. merupakan jamur yang sering ditemukan di berbagai habitat, tetapi pada umumnya di saprofit udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya jamur <em>Aspergillus </em>sp<em>. </em>pada sela jari kaki petani di daerah Nglarangan Bojonegoro. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan jumlah sampel penelitian adalah 37 sampel <em>swab</em> sela jari kaki petani di daerah Nglarangan Bojonegoro. Pemeriksaan jamur ini dilakukan dengan cotton <em>swab</em> yang di basahi dengan larutan NaCl 0,9% yang telah diusapkan pada sela jari kaki petani kemudian digoreskan ke media <em>Sabouroud Dextrose Agar </em>(SDA) yang diinkubasi selama 7 hari di suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan 22 sampel (59,45%) ditemukan positif Jamur <em>Aspergillus </em>sp. dan 15 sampel (40,54%) ditemukan negatif Jamur <em>Aspergillus </em>sp. Dari hasil data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar sampel dari <em>swab</em> sela jari kaki petani di daerah Nglarangan Bojonegoro positif jamur <em>Aspergillus </em>sp. hal ini disebabkan kebanyakan dari mereka para petani kurang menerapkan <em>personal hygiene.</em></p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Nurul Nuraini, Anindita Riesti R. A, Baterun Kunsah, Fitrotin Azizah https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/264 EFEKTIVITAS MADU 10% SELAMA 20 MENIT SEBAGAI BAHAN ALAMI PENGGANTI ALKOHOL UNTUK FIKSASI SEDIAAN SITOLOGI 2024-11-07T04:28:13+08:00 Adinda Dwi Ardiningrum dwiadinnda@gmail.com Burhannudin burhannudin@poltekkesjakarta3.ac.id Puji Lestari pujibiotech@gmail.com <p>Larutan fiksatif yang banyak digunakan untuk sitopatologi adalah alkohol, namun memiliki kelemahan, yaitu karsinogenik, mahal, serta tidak dapat diperoleh dengan mudah. Madu merupakan bahan alami yang potensial karena bersifat antibakteri dan antioksidan serta telah terbukti dapat digunakan sebagai media untuk fiksasi sel. Penelitian terbaru bertujuan mengetahui perbandingan hasil dari kualitas sediaan apus yang difiksasi menggunakan alkohol 96% dan madu 10%. Desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental Posttest Ony Control dengan menggunakan 12 sampel cairan pleura yang diberi tiga perlakuan, yaitu alkohol 96% selama 15 menit madu 10% selama 20 menit, dan madu 10% selama 30 menit. Hasil morfologi sediaan menunjukkan ketiga kelompok mendapatkan hasil yang sama. Hasil penilaian sediaan kemudian dianalisis uji statistik dengan Chi-square yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara tiga perlakuan tersebut (p=0,894). Madu 10% selama 20 menit sudah cukup untuk menghasilkan kualitas morfologi sel yang setara dengan fiksasi menggunakan alkohol, serta madu lebih aman untuk petugas laboratorium, lebih murah, dan lebih mudah didapatkan.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Adinda Dwi Ardiningrum, Burhannudin, Puji Lestari https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/277 UJI SITOTOKSIK FRAKSI EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO 2024-11-09T11:25:01+08:00 Nurpada Uleng nurpadauleng@gmail.com Nurhilaliyah Nurhilaliyah@gmail.com Risky Nurul Fadlila RN RiskyNurulFadlila@gmail.com <p>Kanker payudara terjadi akibat sel-sel payudara yang tidak normal tumbuh di luar kendali. Prevalensi kasus kejadian kanker payudara dilaporkan meningkat setiap tahunnya. Salah satu bentuk upaya penatalaksanaan kanker payudara adalah dengan kemoterapi, namun kemoterapi memiliki efek samping bagi penderita sehingga digunakan pengobatan alternatif untuk meminimalisir efek tersebut dengan memanfaatkan tanaman, salah satunya biji alpukat (<em>Persea americana</em> Mill.). Berdasarkan skrining fitokimia, biji alpukat mengandung metabolit sekunder tanin, saponin, dan flavonoid yang bersifat antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik fraksi ekstrak etanol biji alpukat dan pada konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol biji alpukat dapat memberikan efek penghambatan terhadap perkembangan sel kanker payudara MCF-7. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen laboratorium menggunakan sampel biji alpukat yang diekstrak menggunakan etanol 96%, kemudian dilanjutkan fraksinasi menggunakan etil asetat. Uji sitotoksik dilakukan menggunakan metode <em>Microculture Tetrazolium Technique</em> <em>Assay</em> (MTT <em>assay</em>). Hasil yang diperoleh fraksi etil asetat mampu menghambat perkembangan sel MCF-7 paling baik dibandingkan dengan fraksi air dengan nilai IC<sub>50 </sub>108,497 ± 21,835 ppm menunjukkan efek sitotoksik kategori sedang selama inkubasi 24 jam dan IC<sub>50 </sub>75,926 ± 18,686 ppm pada masa inkubasi 48 jam menunjukkan efek sitotoksik yang kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi ekstrak etanol biji alpukat berpotensi sebagai antikanker MCF-7.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Nurpada Uleng, Nurhilaliyah, Risky Nurul Fadlila RN https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/289 DETEKSI GEN TNNT2 SEBAGAI PENANDA PENYAKIT JANTUNG PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) 2024-11-07T04:41:07+08:00 Sanatang chemist_ana82@yahoo.com Titi Purnama titipurnama@gmail.com Rhiza Febriyanti RhizaFebriyanti@gmail.com <p>Diabetes Mellitus adalah golongan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah. DM tipe 2 merupakan salah satu faktor resiko terjadinya gagal jantung. Gen TnnT2 mengkode terbentuknya protein tropomyosin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen TnnT2 pada penderita DM tipe 2 yang dapat meningkatkan resiko terjadinya gagal jantung. Metode penelitian ini berupa isolasi DNA, pengukuran konsentrasi DNA, amplifikasi DNA TnnT2, serta visualisasi DNA dengan target gen sebesar 220 bp. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh dari 12 sampel serum pasien DMT 2 memiliki ratio DNA &gt; dari 1,8. Sedangkan hasil amplifikasi gen TnnT2 dengan menggunakan metode PCR diperoleh 2 sampel terdeteksi gen TnnT2 dengan terbentuknya pita DNA berukuran 220 bp yaitu pada sampel kode R5 dan R6 yang berarti dapat beresiko terhadap gagal jantung dan 10 sampel tidak terbentuk pita DNA berukuran 220 bp. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penyakit diabetes melitus dapat menjadi faktor resiko terjadinya penyakit jantung. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada penderita DM 2 dapat mengontrol kadar glukosa agar dapat mencegah terjadinya komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sanatang, Titi Purnama, Rhiza Febriyanti https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/314 DETEKSI MUTASI GEN TROPONIN T (TnnT2) SEBAGAI PENANDA PENYAKIT JANTUNG PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS POASIA KENDARI 2024-11-09T11:29:47+08:00 Sanatang chemist_ana82@yahoo.com Akmal akmalamal952@gmail.com Titi Purnama titipurnam@gmail.com Chika Cahyani chikacahyani@gmail.com <p>Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit jantung. Penyakit jantung terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung. Gen TnnT2 adalah salah satu gen yang mengkode protein tropomiosin. Perubahan kode genetik pada gen TnnT2 dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi mutasi gen TnnT2 pada serum pasien hipertensi sebagai penanda penyakit jantung dengan menggunakan metode RFLP PCR. Metode penelitian yang dilakukan adalah isolasi DNA, pengukuran konsentrasi DNA, amplifikasi DNA TnnT2, digesti enzim EcoRV, dan visualisasi DNA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan RFLP PCR, sebanyak 13 sampel terdeteksi gen TnnT2 yang ditandai dengan pita DNA berukuran 220 bp. Hasil digesti menggunakan enzim EcoRV tidak menghasilkan pemotongan pita DNA berukuran 103 bp dan 98 bp. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mutasi gen TnnT2 ekson 3 pada serum pasien hipertensi dengan menggunakan enzim retriksi EcoRV didapatkan hasil pita DNA yang tidak terdeteksi adanya mutasi gen TnnT2 pada pasien hipertensi.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sanatang , Akmal, Titi Purnama, Chika Cahyani https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/315 DETEKSI GEN E6 SEBAGAI PENANDA INFEKSI HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) PADA IBU HAMIL DENGAN RIWAYAT KEGUGURAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DI PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI 2024-11-09T11:31:02+08:00 Sanatang sanatang@gmail.com Musdalifah Meronda MusdalifahMeronda@gmail.com Titi Purnama titipurnam@gmail.com Azkiya'tul Fauziyah azkiyatulfauziah07@gmail.com <p>Riwayat keguguran pada ibu hamil merupakan salah satu faktor resiko infeksi <em>Human Papiloma Virus</em> (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi dipermukaan kulit kelamin, yang dapat menyebabkan kanker serviks, salah satu antigen yang mengkode infeksi HPV adalah gen <em>E6</em>. Gen <em>E6</em> merupakan gen yang berpotensi besar sebagai target HPV. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen <em>E6</em> pada ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran menggunakan metode <em>Polymerase Chain Reaction</em> (PCR). Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah sebanyak 15 ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran Di Puskesmas Puuwatu, sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 13 responden. Metode penelitian ini berupa isolasi DNA, pengukuran konsentrasi DNA, amplifikasi DNA gen <em>E6 </em>dan Visualisasi DNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tabel 4 responden pada penelitian ini lebih banyak pada usia 26-35 tahun dengan presentase 46% memiliki riwayat keguguran. 1 sampel yang positif terbentuknya pita berukuran 476 bp yang menandakan bahwa adanya gen <em>E6</em> sebagai penanda infeksi <em>Human Papiloma Virus</em> (HPV) pada sampel kode A4 dengan ibu hamil berusia 44 tahun dan memiliki riwayat keguguran sebanyak 4 kali. </p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sanatang, Musdalifah Meronda, Titi Purnama, Azkiya'tul Fauziyah https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/328 PREVALENSI INFEKSI CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA KUKU PETUGAS KEBERSIHAN SAMPAH DI SURABAYA UTARA 2024-11-09T11:37:54+08:00 Siti Mas'an sitimasanlkntu@gmail.com Anindita Riesti Retno Arimurti AninditaRiestiRetnoArimurti@gmail.com Vella Rohmayani VellaRohmayani@gmail.com Diah Ariana DiahAriana@gmail.com <p>Infeksi cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> dapat terjadi pada siapa saja yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu pekerjaan yang beresiko terinfeksi cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> (STH) yaitu petugas kebersihan sampah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> dan jenis cacing pada sampel kuku petugas kebersihan sampah di Surabaya Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menggunakan metode sedimentasi (pengendapan) NaOH 0,25%. Jumlah sampel pemeriksaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 sampel kuku tangan petugas kebersihan sampah di Surabaya utara. Hasil penelitian menunjukkan sampel kuku yang terkontaminasi telur cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> (STH) sebanyak 2 sampel dengan persentase 4% sedangkan sampel kuku yang tidak terkontaminasi telur cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> sebanyak 48 sampel dengan persentase 96%. Dari 2 sampel kuku yang terinfeksi didapatkan Jenis spesies <em>Ascaris lumbricoides</em>. Maka tingkat infeksi kecacingan <em>Soil Transmitted Helminth</em> pada petugas kebesihan di Surabaya Utara rendah, hal ini disebabkan karena petugas kebersihan sampah selalu menjaga <em>personal hygene</em>, selalu mencuci tangan dan menggunakan Alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Siti Mas'an, Anindita Riesti Retno Arimurti, Vella Rohmayani, Diah Ariana https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/344 MEDIA PISANG GOROHO (MUSA ACUMINAFE) SEBAGAI ALTERNATIF LOKAL UNTUK PERTUMBUHAN DAN IDENTIFIKASI MORFOLOGI JAMUR 2024-11-09T11:39:04+08:00 Sabrina Prisscilya Magdalena Pinontoan sabrinapinontoan@gmail.com Ester Olivia Taroreh EsterOliviaTaroreh@gmail.com Livia Martini Mamuaja LiviaMartiniMamuaja@gmail.com <p>Media kultur yang sering digunakan di laboratorium seperti Potato Dextrose Agar (PDA) masih harus diimpor dan memiliki harga yang tinggi. Pengembangan media alternatif dari bahan lokal, seperti Pisang Goroho (Musa acuminata) yang kaya nutrisi, menjadi solusi untuk menggantikan media impor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi Pisang Goroho sebagai media alternatif bagi pertumbuhan dan identifikasi morfologi jamur <em>Aspergillus brasiliensis </em>dan <em>Candida albicans</em>. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang menggunakan variasi konsentrasi tepung Pisang Goroho (PGA1 0,1%, PGA2 0,2%, PGA3 0,3%, PGA4 0,4%, PGA5 0,5%) sebagai media alternatif. Media PDA digunakan sebagai kontrol. Pengamatan meliputi laju pertumbuhan, diameter koloni, jumlah <em>Colony Forming Unit </em>(CFU), serta morfologi makroskopis dan mikroskopis dari <em>Aspergillus brasiliensis </em>dan <em>Candida albicans</em>. Pada <em>Candida albicans</em>, CFU terbanyak terdapat pada media PGA1 dan terendah pada PGA4. Secara makroskopis, <em>Aspergillus brasiliensis </em>pada media alternatif menunjukkan sporulasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan media PDA, tetapi secara mikroskopis tidak terdapat perbedaan. Media alternatif Pisang Goroho dapat mendukung pertumbuhan <em>Aspergillus brasiliensis </em>dan <em>Candida albicans</em>, serta dapat digunakan untuk identifikasi morfologi jamur tersebut.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sabrina Prisscilya Magdalena Pinontoan, Ester Olivia Taroreh, Livia Martini Mamuaja https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/330 PENGARUH HYDROGEL HUMAN AMNION MEMBRANE PADA WOUND HEALING DIABETIC IN VIVO DENGAN MENGUKUR LUAS AREA KOLAGEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ImageJ 2024-11-10T09:02:29+08:00 Suyarta Efrida Pakpahan suyartapakpahan@gmail.com Muhammad Alwi Sutomi MuhammadAlwiSutomi@gmail.com Fitri Rahmi Fadhilah fitritahmi@gmail.com <p>Salah satu komplikasi yang terjadi pada penderita DM adalah terjadinya luka kronis. Hydrogel sebagai wound dressing bersifat biokompatibilitas yang baik. Human amnion membrane mengandung ECM dengan komponen seperti faktor pertumbuhan, kolagen, dan proteoglikan sebagai anti-inflamasi serta anti-mikroba pada luka. Untuk menganalisis pengaruh treatment hydrogel hAM pada proses penutupan luka mencit secara makroskopis dan luas area kolagen secara mikroskpik pada hari ke- 3, 7, 14 dan 21. Desain pada penelitian ini adalah eksperimental. Digunakan 4 kelompok perlakuan yaitu Sehat non-treatment, DM non-treatment, DM carbopol dan DM hAM. Dilakukan pengukuran penutupan luka (makroskopis), prosesing histologi (treechrome masson), pengukuran luas area kolagen (mikroskopis) pada hari ke-3, 7, 14, 21. Dilakukan analisis uji Two-way ANOVA menggunakan Graphpad Prism 10.2.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolagen meningkat pada fase proliferase hingga fase remodelling. Kelompok DM hAMD mengalami penutupan luka lebih cepat dan memiliki area kolagen paling luas dibanding dengan kelompok Sehat NT, DM NT, DM carbopol dengan nilai signifikan &lt;0.05. Kelompok DM hAMD memiliki area kolagen paling luas sehingga penutupan luka lebih cepat dibanding kelompok Sehat NT, DM NT, DM carbopol. Pemberian treatment hydrogel hAMD pada luka diabetes mellitus memiliki pengaruh signifikan terhadap proses penyembuhan luka.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Suyarta Efrida Pakpahan, Muhammad Alwi Sutomi, Fitri Rahmi Fadhilah https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/331 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK PADA AIR PAYAU DI SULAWESI TENGGARA 2024-11-10T09:09:52+08:00 Sapto Prasetyo SaptoPrasetyo@gmail.com Firdayanti Firdayanti@gmail.com Angriani Fusvita AngrianiFusvita@gmail.com Saratika Aisa saratikaaisa@gmail.com Neng Wulan Dwi Ningsi NengWulanDwiningsi@gmail.com <p>Bakteri kitinolitik merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan enzim kitinase untuk menguraikan zat kitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil "isolasi dan identifikasi bakteri kitinolitik pada air payau menggunakan media <em>kitin</em>" jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Air payau disuspensi ke media LB kemudian diisolasi ke media NA, dan dilakukan pewarnaan gram dan inokulasi ke media <em>kitin</em>, selanjutnya dilanjutkan pemeriksaan uji biokimia menggunakan alat <em>vitek 2 compact. </em>Hasil penelitian menunjukan pada sampel air payau ditemukan adanya bakteri gram negatif berbentuk basil, putih, cembung pada isolat sampel pertama dan bakteri gram negatif berbentuk basil, putih, cembung pada isolat sampel kedua. Hasil identifikasi dan uji biokimia menunjukan sampel air payau pemeriksaan metode Vitek 2 Compact menunjukan 94% bakteri<em> Aeromonas salmonicida</em><em>.</em></p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sapto Prasetyo, Firdayanti, Angriani Fusvita, Saratika Aisa, Neng Wulan Dwi Ningsi https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/337 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI n-HEKSAN, ETIL ASETAT DAN ETANOL EKSTRAK ETANOL 70% BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) PADA BAKTERI Pseudomonas aeruginosa 2024-11-10T09:10:44+08:00 Fatimah Nisma fatimah_nisma@uhamka.ac.id Ratih Kartika Dewi RatihKartikaDewi@gmail.com Pricila Divta Putri PricilaDivtaPutri@gmail.com <p><em>Pseudomonas aeruginosa </em>adalah bakteri Gram-negatif penyebab infeksi mata, saluran kemih dan saluran nafas. Bunga telang adalah tanaman yang mengandung berbagai senyawa seperti flavonoid, tanin, alkaloid, steroid, dan saponin yang memiliki sifat antibakteri, antioksidan antidibetes dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari fraksi n-heksan, etil asetat, dan etanol dari ekstrak etanol 70% bunga telang pada bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa</em>. Metode yang digunakan adalah difusi cakram dengan menghitung diameter zona hambat aktivitas antibakteri. Sampel bunga telang diekstraksi dengan etanol 70%, dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol. Kontrol positif yang digunakan adalah <em>ciprofloxacin </em>dan kontrol negatif adalah <em>aquadest</em>. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan fraksi n-heksan, etil asetat, dan etanol ekstrak etanol 70% bunga telang mempunyai aktivitas antibakteri pada <em>Pseudomonas aeruginosa</em>. Fraksi n-heksan memiliki zona hambat 5,49 mm dengan efektivitas 21,4 %, fraksi etil asetat memiliki zona hambat 10,8 dengan efektivitas 42,1%, dan fraksi etanol memiliki zona hambat 18,05 mm dengan hasil efektivitas 70,50%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol bunga telang memiliki efektivitas antibakteri lebih tinggi dibanding dengan fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat, sehingga fraksi etanol bunga telang digolongkan efektif menghambat pertumbuhan bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa</em>.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Fatimah Nisma, Ratih Kartika Dewi, Pricila Divta Putri https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/327 POTENSI SENYAWA VITEXIN PADA KOMBUCHA BUNGA KECOMBANG (ETLINGERA ELATIOR) SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTIKANKER KOLON YANG DIPREDIKSI BERDASARKAN ANALISIS BIOINFORMATIKA 2024-11-10T09:28:47+08:00 Fitri Rahmi Fadhilah ffitrirahmi@gmail.com Firman Rezaldi firmanrezaldi417@gmail.com Suyarta Efrida Pakpahan suyartaefrida@gmail.com Salsabila Khaerunnisa Putri bellakhp02@gmail.com <p>Kanker adalah ancaman kesehatan yang perlu diobati dengan terapi kemoterapi yaitu kemoterapi 5-Flurouracil (5FU). Hal ini mendorong masyarakat untuk beralih pengobatan ke obat tradisional. Kombucha salah satu minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula sebagai peningkat imunitas dari bunga kecombrang (<em>Etlingera elatior</em>. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya ikatan ligan senyawa vitexin dengan reseptor <em>Chk1, Cyclin dan Apoptosis Regulator Bcl-2</em> melalui analisis <em>in silico</em> dan untuk mendapatkan nilai RMSD (Root Mean Square Deviation) dari konformasi ligan Protein yang baik. Penelitian deskriptif dan penelitian ini menggunakan perangkat keras dengan spesifikasi Intel (R) Core (TM) i7 2670QM @ 2.20GHz 2.20 GHz RAM 8,00 GB. Hasil menunjukkan vitexin berikatan dengan enzim Chkl, Cyclin A, dan Apoptosis Regulator Bcl-2. Nilai ?Gbinding pada Chkl -5.75 kcal/mol, membentuk ikatan hidrogen ARG A:74 &amp; HIS A:73. Pada Cyclin A -6.19 kcal/mol, membentuk ikatan hidrogen TYR B:271. Bcl-2 +0.89 kcal/mol, tanpa ikatan. Vitexin diprediksi berpotensi menghambat enzim <em>Checkpoint Kinase 1 (Chk1) </em>&amp; <em>Cyclin A </em>dalam menekan pertumbuhan sel kanker. Tetapi untuk enzim <em>Apoptosis Regulator Bcl-2 </em>dapat diprediksi tidak berpotensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Fitri Rahmi Fadhilah, Firman Rezaldi, Suyarta Efrida Pakpahan, Salsabila Khaerunnisa Putri https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/281 HUBUNGAN NILAI TROMBOSIT TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN NS1 DAN IgG, IgM DENGUE METODE IMMUNOCHROMATOGRAPHY PADA PASIEN DEMAM BERDARAH 2024-11-08T06:53:12+08:00 Herwanto vinoherwanto@gmail.com Nurhidayanti nurhidayanti@gmail.com Bastian bastian@gmail.com Widya Yuniasari widiyasky87@gmail.com <p>Indonesia adalah salah satu negara yang beriklim tropis dengan curah hujan tinggi yang memiliki masalahan kesehatan, salah satunya penyakit infeksi virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit akut yang berujung kematian. Penyebaran virus ini dipengaruhi beberapa faktor seperti status gizi, umur, domisili, dll. Gejala klinis infeksi dengue terdiri dari fase febris, fase kritis, fase konvalesens. Untuk mendeteksi virus dengue dengan melakukan pemeriksaan laboratorium seperti menghitung jumlah trombosit, pemeriksaan NS1 dan IgG, IgM dengue. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif metode cross sectional dengan desain eksperimen Pre-experimental yaitu Postest Only Control Group Design. Sampel penelitian seluruh suspek yang didiagnosis demam berdarah dan memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Nilai koefisien korelasi Tromsosit dengan NS1 -0,253 dan nilai koefisien korelasi Tromsosit dengan IgG sebesar -0,179 artinya tidak terdapat hubungan antara nilai trombosit dengan hasil pemeriksaan NS1 dan IgG. Nilai koefisien korelasi Tromsosit dengan IgM sebesar 0,216 artinya terdapat hubungan yang lemah antara nilai trombosit dengan hasil pemeriksaan IgM. Diskusi mayoritas suspek demam berdarah datang kerumah sakit saat demam &gt; 3 hari sehingga protein NS1 virus dengue pada demam hari ke 4 sampai hari ke 7 mengalami penurunan sensitifitas yang mempengaruhi hasil pemeriksaan NS1.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Herwanto, Nurhidayanti, Bastian, Widya Yuniasari https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/336 GAMBARAN NILAI INDEKS ERITROSIT PADA BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUD MOH ZYN SAMPANG 2024-11-08T06:05:31+08:00 Tltara Carolina taracarolina101@gmail.com Rahma Widyastuti RahmaWidyastuti@gmail.com Fitrotin Azizah ichafitrotin@um-surabaya.ac.id Abdul Aziz Alimul Hidayat AbdulAzizAlimulHidayat@gmail.com <p>Indeks eritrosit merupakan pemeriksaan laboratorium sering diminta dokter untuk memastikan diagnosis penyakit yang meliputi MCV, MCH, MCHC yang didapatkan dari perhitungan hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) khususnya pneumonia masih merupakan penyakit utama yang penyebab kesakitan dan kematian pada bayi dan balita. UNICEF pada tahun 2019 mendata prevalensi angka kematian balita yang menderita pneumonia sebesar 16% dari total seluruh anak yang ada di belahan dunia, selama tiga dekade terakhir atau sebesar 880.000 anak setiap tahunnya. Kejadian pneumonia pada anak lebih banyak terjadi di negara berkembang (82%) dibandingkan negara maju (0,05%). Tingginya Tingkat kejadian yang terjadi pada anak mengalami pneumonia umumnya disebabkan oleh tempat tinggal yang penuh udara berpolusi Untuk mengetahui nilai indeks eritrosit pada balita penderita pneumonia di RSUD Moh Zyn Sampang dan berdasarkan jenis kelamin. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dari sampel 103 data balita penderita pneumonia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari RSUD Moh Zyn Sampang pada bulan November 2023-Maret 2024. Pada pemeriksaan indek eritrosit Nilai MCV <sup>1</sup> normal sebanyak 3 (3%)<strong><sup>2</sup> </strong>rendah sebnyak 100 (97%). Nilai MCH <sup>1</sup> normal sebanyak 4 (4%), <strong><sup>2</sup> </strong>rendah 98 (94%) <strong><sup>3</sup></strong>tinggi sebanyak 1 (1%), Nilai MCHC <sup>1</sup> normal sebanyak 91 (88%), <strong><sup>2</sup> </strong>rendah 11 (11%), <strong><sup>3</sup> </strong>tinngi sebanyak 1(1%).</p> <p>Kata kunci: Indeks Eritrosit, Balita, Pneumonia</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Tltara Carolina, Rahma Widyastuti, Fitrotin Azizah, Abdul Aziz Alimul Hidayat https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/338 NILAI FRAGILITAS OSMOTIK PADA SPESIMEN DARAH VENA DENGAN ANTIKOAGULAN K2EDTA DAN K3EDTA 2024-11-08T06:01:36+08:00 Annisa Kusuma Wardhani annisakusumaw28@gmail.com Betty Nurhayati bettyN@gmail.com Eem Hayati eemhayati@gmail.com Ganjar Noviar ganjarnov@gmail.com <p>Pemeriksaan fragilitas osmotik merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan ketahanan dinding eritrosit terhadap larutan hipotonis dan membantu diagnosis banding beberapa jenis anemia dengan sifat fisik eritrosit yang berubah. Spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik adalah spesimen darah vena EDTA. Terdapat beberapa jenis antikoagulan EDTA yakni K<sub>2</sub>EDTA dan Na<sub>2</sub>EDTA. Na<sub>2</sub>EDTA dan K<sub>2</sub>EDTA memiliki pH yang lebih asam dibandingkan K<sub>3</sub>EDTA. Hal ini memungkinkan dapat mempengaruhi nilai fragilitas osmotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai fragilitas osmotik rata-rata pada spesimen darah vena dengan antikoagulan K<sub>2</sub>EDTA dan K<sub>3</sub>EDTA serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai fragilitas osmotik pada spesimen darah vena dengan antikoagulan K<sub>2</sub>EDTA dan K<sub>3</sub>EDTA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan membandingkan nilai fragilitas osmotik pada spesimen darah vena yang menggunakan antikoagulan K<sub>2</sub>EDTA dan K<sub>3</sub>EDTA. Pengambilan sampel menggunakan <em>Purposive Sampling </em>sebanyak 30 sampel. Hasil uji <em>Wilcoxon </em>menunjukan nilai Sig atau P Value sebesar 0,000 atau sama dengan Sig&lt;0,005, yang berarti bahwa terdapat perbedaan pada nilai fragilitas osmotik pada spesimen darah vena dengan antikoagulan K<sub>2</sub>EDTA dan K<sub>3</sub>EDTA. Tetapi pada hasil uji ALE (<em>Allowable Limit of Error</em>) didapatkan bahwa tidap terdapat perbedaan bermakna secara klinis.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Annisa Kusuma Wardhani, Betty Nurhayati, Eem Hayati, Ganjar Noviar https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/339 GAMBARAN PROFIL DARAH PEKERJA TAMBANG NIKEL SEBAGAI FAKTOR RESIKO ANEMIA DI KECAMATAN MOROSI KABUPATEN KONAWE 2024-11-08T06:00:02+08:00 Dela Safira delasafira@gmail.com Firdayanti Firdayanti@gmail.com Susanti susanti@gmail.com Syellomitha Kasenda syellomithakasenda@gmail.com Wildayani wildayani@gmail.com <p>Paparan manusia terhadap produk yang mengandung nikel dapat mengakibatkan berbagai efek kesehatan yang merugikan. Alergi nikel adalah salah satu penyebab paling umum dari anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Profil Darah Pekerja Tambang Nikel Sebagai Faktor Resiko Terjadinya anemia di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu <em>Accidental Sampling</em> dengan jumlah 20 sampel. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode <em>flowcytometry.</em> Berdasarkan Hasil penelitian didapatkan yaitu hasil pemeriksaan eritrosit normal sebanyak 20 orang (100%), hemoglobin normal sebanyak 15 orang (75%), dan yang memiliki hemoglobin rendah sebanyak 5 orang (25%), hematokrit normal sebanyak 19 orang (95%), dan yang memiliki hematokrit rendah 1 orang (5%), MCV normal sebanyak 20 orang (100%), MCH normal sebanyak 13 orang (65%) dan yang memiliki MCH tinggi sebanyak 7 orang (35%), MCHC normal sebanyak 18 orang (90%), yang tinggi sebanyak 1 orang (5%) dan yang rendah 1 orang (5%). Kesimpulan diperoleh yaitu yang memiliki eritosit, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit (MCV, MCH dan MCHC) didapatkan hasil normal dengan persentase 87,5%, rendah dengan persentase 5,8% dan yang tinggi dengan persentase 6,7%.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Dela Safira, Firdayanti, Susanti, Syellomitha Kasenda, Wildayani https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/280 KORELASI HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK Trichomonas vaginalis DARI SAMPEL URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL BERDASARAN UJI POLYMERASE CHAIN REACTION 2024-11-09T11:40:07+08:00 Adira adira5177@gmail.com Ka’Bah kabah@gmail.com Nur Laela Alydrus nurlelaa@gamil.com <p>Trikomoniasis merupakan suatu penyakit infeksi protozoa yang menyerang traktus urogenitalis bagian bawah baik pada pria maupun wanita dan disebabkan oleh <em>Trichomonas vaginalis</em><em>.</em> Trikomoniasis lebih banyak menginfeksi pekerja seks komersial (PSK) karena beberapa faktor risiko yang sering terkait dengan pekerjaan mereka, seperti seringnya berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom secara konsisten atau efektif. Diagnosis trikomoniasis dapat ditegakkan dengan metode mikroskopik dan PCR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi hasil pemeriksaan metode mikroskopik <em>Trichomonas vaginalis</em> dengan uji <em>Polymerase Chain Reaction</em> (PCR) dalam sampel urin pekerja seks komersial (PSK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 PSK yang diteliti, 5 orang (50%) menunjukkan hasil positif menggunakan metode mikroskopik, dan 2 orang (20%) menunjukkan hasil positif dengan uji PCR. Hasil korelasi Chi Square menunjukkan nilai p sebesar 0,114 (p&gt;0,05) atau tidak signifikan dan nilai value sebesar 0,447 dengan tingkat hubungan kategori sedang antara hasil metode mikroskopik dan PCR dalam deteksi <em>Trichomonas vaginalis</em> pada sampel urin PSK.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Adira, Ka’Bah, Nur Laela Alydrus https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/290 EFEKTIVITAS HIDROGEL DENGAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle) DAN LEGUNDI (Vitex trifolia) SEBAGAI ALTERNATIF TATALAKSANA LUKA PADA TIKUS PUTIH 2024-11-08T06:49:22+08:00 Ida Bagus Oka Suyasa iamgusoka@gmail.com Ni Made Deliabudi Apriliapatni deliabudid@gmail.com Ida Ayu Candra Sawitri deliabudid@gmail.com <p>Infeksi pada luka merupakan masuk dan berkembangnya mikroorganisme ke dalam luka yang menimbulkan respons imun pada penderitanya. Tatalaksana luka pada umumnya menggunakan <em>povidone iodin 10%. </em>Bahan tersebut sangat efektif mematikan mikroba, namun dapat menimbulkan iritasi pada luka. Kombinasi ekstrak etanol daun sirih dan daun legundi mengandung flavonoid dan tannin yang memiliki potensi mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini merupakan penelitian <em>experimental</em> dengan <em>postest-kontrol design.</em> Hewan coba berupa tikus putih jantan sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok uji, dengan K1 merupakan kelompok kontrol negatif, K2 merupakan kontrol positif, dan K3 – K5 sebagai kelompok uji. Seluruh tikus dibuat luka sayat sepanjang 15 mm untuk menjalani berbagai perlakuan. Perlakuan diberikan 2 kali sehari selama 5 hari. Pada hari ke-5 dilakukan pengukuran panjang luka sayat pada seluruh tikus. Didapatkan bahwa kelompok 2 yaitu perlakuan povidon iodine 10% memiliki rerata panjang luka sayat terkecil yaitu 10,13 mm, diikuti dengan perlakuan hidrogel 5% dengan rerata 10,41 mm, hidrogel 4% dengan rerata 11,74 mm, dhidrogel 3% dengan rerata 12,30 mm, dan kontrol negatif dengan rerata 14,19 mm. Hasil analisis statistika dengan metode <em>One Way ANOVA</em> didapatkan sig. 0.00 (p&lt;0.05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada panjang luka sayat antar kelompok dengan variasi terbaik yaitu hidrogel yang mengandung 5% kombinasi ekstrak.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Ida Bagus Oka Suyasa, Ni Made Deliabudi Apriliapatni, Ida Ayu Candra Sawitri https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/291 PENGARUH REBUSAN BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP HISTOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN 2024-11-08T06:42:16+08:00 Liah Kodariah liahkdrh@gmail.com Ahmad Mulyadi ahmad@gmail.com Irfan Abdulloh R irfan@gmail.com Purwaeni purwaeni@gmail.com <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang:</strong>&nbsp;Hiperglikemia merupakan kondisi kekurangan insulin serta meningkatnya glukosa darah diatas 200 mg/dl. Hiperglikemia pada DM memicu terjadinya stress oksidatif dikarenakan pembentukan radikal bebas. Kondisi stress oksidatif yang diinduksi hiperglikemia menyebabkan penurunan sensitivitas hati terhadap insulin. Resistansi pada insulin menurunkan kerja insulin dalam memetabolisme glukosa dan lemak pada hati kemudian menyebabkan penyakit hati kronik. Penggunaan bahan alami seperti buah pare dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan untuk DM karena memiliki senyawa flavonoid yang bersifat hepatoprotektif. <strong>Tujuan:</strong>&nbsp;Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rebusan buah pare (<em>Momordica charantia</em>) terhadap histologi hati mencit (<em>Mus musculus</em>) yang diinduksi aloksan. <strong>Metode:</strong>&nbsp;Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan teknik <em>non probability sampling</em>. Sampel mencit (<em>Mus musculus</em>) jantan sebanyak 24 ekor terbagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok negatif (tanpa perlakuan), kelompok positif (aloksan), kelompok pembanding (aloksan + glibenklamid), dosis I, dosis II, dosis III (aloksan + rebusan buah pare) masing-masing 360 gr, 560 gr, 760 gr. <strong>Hasil Penelitian</strong>: Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian dosis buah pare terhadap histologi hati mencit (p=0.001) semakin tinggi kadar dosis air rebusan buah pare yang di berikan maka semakin rendah kerusakan sel hati berupa degenerasi hidropik. <strong>Kesimpulan:</strong>&nbsp;Simpulan penelitian adalah rebusan buah pare berpengaruh terhadap histologi hati mencit yang diinduksi aloksan.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Liah Kodariah, Ahmad Mulyadi, Irfan Abdulloh R, Purwaeni https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/296 PENGARUH INDUKSI CCL4 TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIBERIKAN INFUSA DAUN KALAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.F) Beddm) 2024-11-08T06:38:31+08:00 Abi Bakring Balyas abibakringb@gmail.com Tisha Patricia patricia@gmail.com Khairun Nisa khrnnsaa16@gmail.com <p>Penyebab gagal hati bisa beragam mulai dari infeksi virus utamanya hepatitis, sirosis, autoimun, penggunaan obat, hingga paparan zat kimia seperti CCl4. Adanya perubahan kadar produk seperti albumin merupakan indikator kerusakan hati. Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah kalakai. Kalakai mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid, alkaloid dan keluarga treponoid yang efektif sebagai antioksidan. Penelitian ini adalah true experimental design menggunakan post test only control group design. Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis pengaruh dari infusa daun kalakai terhadap kadar albumin pada tikus putih galur wistar yang telah dimasukkan ke dalam lima kelompok secara random sederhana.. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh infusa daun kalakai terhadap kadar albumin darah pada tikus putih galur wistar.. Variabel yang diteliti ialah infusa daun kelakai dan kadar albumin. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan menggunakan one way Anova. Hasil uji kuantitatif ditemukan senyawa tertinggi yang ditemukan ialah flavonoid yaitu 198,583 mg/ml diikuti senyawa steroid yaitu 14,036 mg/ml dan yang paling sedikit ialah senyawa tannin yaitu 0,337 mg/ml. Adapun senyawa alkaloid ditemukan sebesar 11,984%. kadar albumin tertinggi terdapat pada salah satu tikus yang diberi Infusa kelakai 500mg/KgBB yaitu 3,9 g/dL sedangkan kadar albumin terendah ada pada salah satu control negative yang tidak diberikan perlakukan apapun sebelum diinduksi CCl4 yaitu 2,7 g/dL. Hasil analisis varian satu arah menunjukkan nilai p sebesar 0,565 &gt; 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan secara signifikan kadar albumin pada tiap perlakuan.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Abi Bakring Balyas, Tisha Patricia, Khairun Nisa https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/297 PENGARUH TERAPI EKSTRAK PARE BELUT (Trichosanthes cucumerina) TERHADAP KADAR FIBRINOGEN DAN LUAS LUKA PADA PERMODELAN TIKUS ULKUS DIABETIKUM 2024-11-08T06:40:20+08:00 Nazula Rahma Shafriani nazula.rahma@unisayogya.ac.id Zuvi Fridhoriansyah zuvi@gmail.com Tri Dyah Astuti astuti@gmail.com <p>Prevalensi penderita Ulkus Diabetikum di Indonesia sekitar 15% dengan angka amputasi 30% dan angka mortalitas 32%. Faktor risiko peningkatan ulkus diabetikum diantaranya jenis kelamin (laki-laki), lamanya riwayat penyakit diabetes pasien lebih dari 10 tahun, dan komorbiditas lainnya. Parameter dalam menentukan efek penyembuhan luka ulkus diabetikum adalah kadar fibrinogen dan luas luka. penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi ekstrak methanol <em>Trichosanthes cucumerina</em> pada permodelan tikus ulkus diabetikum terhadap luas luka ulkus diabetikum dan kadar fibrinogen sebelum dan sesudah terapi. Penelitian ini menggunakan <em>True Experimental Design</em> di laboratorium secara in vivo menggunakan rancangan <em>pre-test and post-test Control Group Design</em> sebanyak 25 ekor tikus <em>Ratus norvegicus</em>. Terdapat 5 kelompok dengan 1 kelompok kontrol positif, 1 kelompok negatif, dosis 500 mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, 125 mg/Kg BB. Berdasarkan hasil pengukuran luas luka dari hari ke-3 sampai hari ke-15 terdapat penurunan luas dengan p <em>value </em>&lt; 0,05. Kadar fibrinogen mengalami penurunan dari sebelum dan setelah terapi dengan p <em>value</em> &lt; 0,05. Ekstrak yang paling banyak menurunkan kadar fibrinogen adalah kelompok 3 dengan ekstrak 500 mg/KgBB dan kelompok 3 memiliki signifikasi tertinggi dalam penyembuhan luas luka.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Nazula Rahma Shafriani, Zuvi Fridhoriansyah, Tri Dyah Astuti https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/311 PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PENURUNAN KADAR MDA DAN IL-6 PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK 2024-11-08T06:22:25+08:00 Annisa Nurul Hikmah anhikmah@unimus.ac.id Fadya Annajwa fadyawa27@gmail.com <p>Displidemia adalah kelainan yang disebabkan oleh gangguan metabolisme lipid dan dapat diatasi dengan antioksidan seperti air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap kadar MDA dan IL-6 pada tikus jantan Galur Wistar. Subjek penelitian adalah 24 ekor tikus jantan dari Galur Wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok. K1 standar dan makan aquadest. K2 menyediakan diet tinggi lemak tanpa air kelapa muda. K3 dan K4 diberi diet tinggi lemak dan air kelapa muda dengan dosis masing-masing 4mL/200gBB/hari dan 8mL/200gBB/hari. Penelitian dilakukan selama 14 hari dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar MDA menggunakan TBARS dan IL-6 menggunakan metode ELISA. Rata-rata kadar MDA pada K3 (0,071 ppm) dan rata-rata kadar IL-6 pada K4 (4,377 ng/L). Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan kadar MDA yang signifikan dengan nilai p=0,004 dan IL-6 p=0,020 (p&lt;0,05). Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kadar MDA pada K1, K3, dan K4 (p&lt;0,05). Hasil tes Mann Whitney menunjukkan signifikan. Memberikan air kelapa muda terbukti secara signifikan mengurangi kadar MDA dan IL-6 pada tikus yang diberi diet tinggi lemak.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Annisa Nurul Hikmah, Fadya Annajwa https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/283 ANALISIS HASIL QUALITY CONTROL PEMERIKSAAN ELEKTROLIT BERDASARKAN ATURAN WESGRAD DILABORATORIUM RUMAH SAKIT 2024-11-08T06:52:02+08:00 Feronica Putri Pratama feronica@gmail.com Dewi Hartati dewihar@gmail.com Bastian bastiandarwin51@gmail.com Atika Putri Wulandari atikapwulandari.25@gmail.com <p>Peningkatan mutu internal (PMI) merupakan kegiatan pemantauan dan pencegahan rutin yang dilakukan oleh laboratorium untuk meminimalkan terjadinya kesalahan guna mencapai hasil pengujian yang akurat. Sebelum dilakukannya pemeriksaan tentunya dilakukan terlebih dahulu quality control untuk menjaga kualitas hasil yang akan dikeluarkan. Berbagai penerapan yang dilakukan seperti memantau grafik Levey Jenning, mengikuti aturan Westgard dan mencatat koefisien variasi (CV%) untuk tujuan pengendalian kualitas internal. Dari Penelitian ini untuk mengetahui analisis hasil quality control pemeriksaan elektrolit berdasarkan aturan wesgrad di Laboratorium Rumah sakit. Deskriptif Kuantitatif, penelitian ini dilakukan di RSMP dan RSUD OKU Timur. Populasi yang diambil adalah seluruh data sekunder hasil quality control pemeriksaan elektrolit, Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder pada bulan Oktober-Desember 2023 dan Januari 2024. Nilai akurasi pada pemeriksaan elektrolit pada RSMP dan RSUD OKU Timur memiliki nilai bias yang baik ditandai dengan tidak ada nilai bias yang melebihi batas maksimal ±10%.Tingkat presisi pada pemeriksaan elektrolit RSMP dan RSUD OKU Timur memiliki tingkat presisi yang sangat teliti karena memiliki nilai &gt;1, Evaluasi grafik levey-jenning menggunakan aturan wesgrad pada pemeriksaan elektrolit pada RSMP banyak ditemukan kesalahan 1-2 S, 1-3 S, 10X sedangkan pada RSUD OKU Timur terjadi kesalahan 1-2 S, R-1 S dan 1-3 S. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil penelitian analisis quality control pemeriksaan elektrolit berdasarkan aturan wesgrad dilaboratorium rumah sakit.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Feronica Putri Pratama, Dewi Hartati, Bastian, Atika Putri Wulandari https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/317 IDENTIFIKASI SPESIES BAKTERI ENDOFIT YANG DIISOLASI DARI TUMBUHAN BIDURI (Calostropis gigantea) 2024-11-08T06:20:34+08:00 Baiq Isti Hijriani Hijriani baiqistih@gmail.com Edy Kurniawan edy@gmail.com Aini aini@gmail.com Annisa Triana Fitri annisafitri@gmail.com Ariyani Ayu Maulana ariyaniayu@gmail.com <p>Permasalahan akibat penyakit infeksi menjadi salah satu masalah yang serius. Pemakaian obat antimikroba sintesis yang secara terus-menerus dapat meningkatkan resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Senyawa baru dengan efektivitas yang lebih baik diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tanaman biduri mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan, selain bisa didapatkan langsung dari tanaman cara lain mendapat metabolit sekunder adalah pemanfaatan bakteri endofit. Kemampuan bakteri endofit dalam memproduksi metabolit sekunder yang sama dengan inangnya merupakan potensi besar sebagai bahan pembuatan obat yang berasal dari bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies bakteri endofit yang diisolasi dari daun tumbuhan biduri <em>(Calotropis gigantea)</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah Observasional-deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi spesies bakteri endofit dari daun tumbuhan biduri <em>(Calotropis gigantea)</em>. Sampel daun tumbuhan biduri diperoleh dari Desa Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Identifikasi isolat bakteri endofit daun tumbuhan biduri dilakukan dengan cara pengamatan makroskopis, mikroskopis dan pengecatan gram. Sedangkan identifikasi spesies bakteri endofit daun tumbuhan biduri dilakukan dengan cara uji biokimia. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat bakteri endofit daun tumbuhan biduri <em>(</em><em>C</em><em>alotropis gigante</em><em>a</em><em>)</em> dari hasil uji biokimia didapatkan jenis bakteri endofit spesies <em>Bacillus laterosporus</em><em>.</em> Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan uji sensitivitas bakteri endofit daun tanaman biduri terhadap spesies bakteri penyebab infeksi.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Baiq Isti Hijriani Hijriani, Edy Kurniawan, Aini, Annisa Triana Fitri, Ariyani Ayu Maulana https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/323 EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN FORMULASI ASAP CAIR DAN MINYAK BUNGA CALENDULA TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS 2024-11-08T06:15:16+08:00 Waode Ziren Saskiyah Fadillah irenfadillah04@gmail.com Sanatang sanatang@gmail.com Shoiman Jaya shoiman@gmail.com Siti Fatimah Arradiyah sitifatimah@gmail.com Waode Egri Dian egridian@gmail.com Veti Vera vetivera@gmail.com <p><em>Staphylococcus aureus </em>merupakan bakteri patogen yang sering menyebabkan infeksi kulit dan luka. Penggunaan antibiotik yang berlebihan akan memicu resistensi bakteri. Formulasi asap cair tempurung kelapa dan bunga Calendula memiliki potensi sebagai agen antimikroba dan anti- inflamasi yang berperan dalam penyembuhan luka dan menghambat infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formulasi asap cair tempurung kelapa dan minyak bunga Calendula dalam menghambat pertumbuhan S. <em>aureus </em>dan melihat potensi sinergi antimikroba di antara kedua bahan alami tersebut. Metode yang digunakan meliputi pembuatan formulasi asap cair tempurung kelapa dan minyak bunga Calendula serta uji sensitivitas antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer dengan mengukur zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. <em>aureus </em>diperoleh yaitu <em>Clindamycin </em>(C+) memiliki diameter rata-rata 16,6 mm, <em>aquades </em>(C-) tidak memiliki zona hambat, dan formula memiliki diameter rata-rata 3,3 mm. Berdasarkan penelitian dapat diperoleh formulasi asap cair tempurung kelapa dan minyak bunga Calendula memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dan dapat digunakan sebagai pengobatan alami infeksi kulit dan luka.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Waode Ziren Saskiyah Fadillah, Sanatang, Shoiman Jaya, Siti Fatimah Arradiyah, Waode Egri Dian, Veti Vera https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/326 ANALISA KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) YANG DIJUAL DI SUPERMARKET DAERAH SURABAYA TIMUR 2024-11-08T06:09:22+08:00 Ani Sofiyati anisofiyatiii@gmail.com Diah Ariana diaha@gmail.com Rinza Rahmawati rinzar@gmail.com Siti Mardiyah sitimardiyah@gmail.com <p>Tape singkong merupakan salah satu produk fermentasi singkong yang unik. Tape singkong diolah dari jenis singkong yang tidak pahit dan setelah difermentasi dapat langsung dikonsumsi. Konsumsi tape dengan kandungan kadar alkohol tinggi dapat menyebabkan dampak negatif pada tubuh batas maksimum konsumsi alkohol pada makanan dan minuman menurut SNI No. 01-4018-1996 yaitu 8% - 20% v/v.Urgensi penelitian ini adalah pemanfaatan sumber pangan lokal, Peningkatan kualitas dan nilai gizi dan keamanan dan kualitas tape singkong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode penetapan berat jenis yang diukur menggunakan piknometer dengan suhu tertentu dari larutan uji, setelah dilakukan proses destilasi dan kadar alkohol ditetapkan berdasarkan tabel yang menggambarkan hubungan berat jenis dan kadar alkohol. Tujuan penelitian untuk menentukan kandungan alkohol yang aman untuk dikonsumsi, Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling yaitu random sampling dengan mengumpulkan beberapa macam merk tape singkong.Kesimpulan peneliitian kadar alkohol yang dilakukan pada 30 sampel tape singkong yang dijual di Supermarket Daerah Surabaya Timur diperoleh persentase rata-rata 6,23% sebanyak 25 sampel tape dengan persentase 83% dan sebanyak 5 sampel tape dengan persentase 17%. Dengan demikian 83% tape singkong yang dijual di Supermarket Daerah Surabaya timur memenuhi syarat (MS) dan 17% tape singkong yang dijual di Supermarket Daerah Surabaya timur tidak memenuhi syarat (TMS). Saran bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian menggunakan metode lain seperti Gravimetri dalam menentukan alkohol pada tape singkong.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Ani Sofiyati, Diah Ariana, Rinza Rahmawati, Siti Mardiyah https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/332 PERBANDINGAN HASIL ANALISIS KADAR GLUKOSA DARAH, ASAM URAT DAN KOLESTEROL TOTAL MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS DAN FOTOMETER 2024-11-08T06:07:47+08:00 Pangeran Andareas pangeranandareas@gmail.com Justina Andrea Renjaan justinaa@gamil.com Ermi Maria Lukwaka ermimar@gmail.com Icha Paulina Simbolon ichasimbol@gmail.com <p>Spektrofotometer UV-Vis dan fotometer memiliki kesamaan dalam pengukuran penyerapan cahaya karena interaksi cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu dengan larutan yang melewatinya. Namun, dalam sintesis, spektrofotometer UV-Vis dan fotometer memiliki perbedaan pada sumber cahaya yang digunakan dan tujuan penggunaannya. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk menganalisis struktur kimia dan konsentrasi senyawa menggunakan spektrum absorbansi, sedangkan fotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan oleh larutan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan Instrumen Fotometer dan Spektrofotometer pada hasil analisis kadar glukosa darah, asam urat, dan kolesterol total. Sesuai dengan hasil pengujian statistik yang dilakukan, seperti pengujian normalitas dan homogenitas dari ketiga parameter uji tersebut dinyatakan terdistribusi normal dan homogen, karena nilai signifikansi (sig) yang diperoleh di atas 0,05 atau &gt;0,05. Sama halnya dengan T-Test, nilai signifikansi kedua instrumen atau sig(2-tailed) dari ketiga parameter uji dinyatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan, karena nilai sig(2-tailed) yang diperoleh di atas 0,05 atau lebih dari 0,05. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kedua instrumen laboratorium yang digunakan, yaitu spektrofotometri dan Fotometer microlab 300, memiliki kelayakan yang sama, dan dapat digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, karena tidak tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan glukosa darah, asam urat, dan kolesterol total.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Pangeran Andareas, Justina Andrea Renjaan, Ermi Maria Lukwaka, Icha Paulina Simbolon https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/333 PROFIL KADAR ALBUMIN PADA ANAK STUNTING DI KABUPATEN CIAMIS 2024-11-08T06:02:45+08:00 Maya Yulia Putri mayayuliaputri35@gmail.com Atun Farihatun atunfarihatunmucis@gmail.com Euis Tia Istianah euistiaistianah241093@gmail.com Rivana Ariyadi aaariyadi08@gmail.com <p><strong>Latar Belakang dan Tujuan</strong>: Prevalensi <em>stunting</em> di Kabupaten Ciamis pada tahun 2022 mengalami peningkatan mencapai 18,6% dibandingkan pada tahun 2021<strong>Albumin</strong> adalah salah satu protein utama dalam plasma darah yang sering digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi status nutrisi seseorang. Pada individu yang mengalami stunting, kadar albumin sering menjadi salah satu parameter untuk menilai adanya malnutrisi serta infeksi yang mungkin terjadi. Stunting, yang merupakan kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, mempengaruhi perkembangan fisik dan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar albumin pada anak <em>stunting</em> di Kabupaten Ciamis. <strong>Metode</strong>: Metode penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan pada anak <em>stunting</em> di wilayah kerja Puskesmas Baregbeg dengan sampel sebanyak 35 responden. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil normal pada semua anak stunting sebanyak 35 responden. <strong>Kesimpulan:</strong> Penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Baregbeg, Kabupaten Ciamis, menunjukkan bahwa seluruh 35 anak stunting yang dijadikan sampel memiliki kadar albumin dalam rentang normal (3,81-4,65 g/dL). Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun anak mengalami stunting, kadar albumin mereka tetap dalam kisaran yang normal, yang mungkin menunjukkan faktor lain yang mempengaruhi status gizi dan kesehatan mereka selain kadar albumin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi status gizi pada anak stunting.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Maya Yulia Putri, Atun Farihatun, Euis Tia Istianah, Rivana Ariyadi https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/278 DETEKSI MUTASI GEN kasA KODON G312S PADA ISOLAT Mycobacterium tuberculosis SEBAGAI PENANDA RESISTENSI ISONIAZID 2024-11-10T09:31:09+08:00 Elshinta Latuheru elshintalatuheru5@gmail.com Nurfitri Arfani nurfitria@gmail.com Ayusti Dirga dirgaayu@gmail.com <p>Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri <em>Mycobacterium tuberculosis</em> yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia terutama di Indonesia. Penanganan dan pengendalian penyakit tuberkulosis (TB) menjadi semakin sulit dengan meningkatnya kasus resistensi <em>Mycobacterium tuberculosis</em> terhadap obat anti tuberkulosis (OAT) seperti isoniazid. Resistensi dapat terjadi karena penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak teratur, sehingga menimbulkan mutasi pada gen yang mengkode atau menyandi target OAT seperti gen <em>kasA</em> (?-Ketoasil-Asil) untuk isoniazid. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi adanya mutasi gen <em>kasA</em> kodon G312S dari penderita TB yang sedang menjalani pengobatan. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah <em>Multiplex Allele Specific</em>-<em>Polymerase Chain Reaction</em> <em>(MAS-PCR) </em>dengan jumlah sampel sebanyak 15 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 (40%) sampel isolat yang mengalami mutasi gen <em>kasA</em> karena adanya substitusi pada kodon G312S dan 9 (60%) sampel isolat yang tidak mengalami mutasi <em>(Wild Type) </em>yang ditandai dengan munculnya pita pada 197 bp. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat mutasi gen <em>kasA</em> kodon G312S pada isolat <em>Mycobacterium tuberculosis</em> dari pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan OAT.isoniazid.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Elshinta Latuheru, Nurfitri Arfani, Ayusti Dirga https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/302 EVALUASI EFEK KOMBINASI EKSTRAK BIJI Sterculia foetida DAN VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP KONSENTRASI DNA Bifidobacterium longum PADA MODEL TIKUS KANKER KOLOREKTAL 2024-11-10T09:31:38+08:00 Burhannuddin boerhannuddin@gmail.com I Wayan Karta IWayanKarta@gmail.com Luh Putu Rinawati LuhPutuRinawati@gmail.com I Gusti Ngurah Dwija Putra GustiNgurahDwijaPutra@gmail.com <p>Kanker kolorektal (CRC) merupakan permasalahan kesehatan global dengan insidensi dan mortalitas yang tinggi. Salah satu bahan alam yang berpotensi digunakan sebagai antikanker adalah ekstrak biji Sterculia foetida (Sterculia foetida). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak biji Sterculia foetida dengan Virgin Coconut Oil terhadap konsentrasi DNA <em>Bifidobacterium longum</em> . Ekstrak biji Sterculia foetida disiapkan dengan teknik maserasi menggunakan etanol sebagai pelarut. Ekstrak etanol biji Sterculia foetida dikombinasikan dengan VCO pada konsentrasi 5, 10, dan 15 %. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 tikus wistar jantan, dibagi rata dalam 5 kelompok yaitu&nbsp;&nbsp; 3 kelompok perlakukan dan 2 kelompok kontrol. Tikus diinduksi dengan&nbsp; 1,2-dimethylhydrazine (DMH) pada dosis 40 mg/Kg berat tikus selama 2 minggu untuk memperoleh tikus model kanker kolorektal. Tikus kemudian ditreatmen dengan kombinasi ekstrak biji Sterculia foetida dan VCO sesuai kelompok perlakuan selama 5 minggu. DNA bakteri diisolasi dari feses, sebagai template reaksi PCR untuk analisis konsentrasi DNA bakteri Bifidobacterium longum. Data dianalisis secara deskriftif dan kuantitatif dengan analisis statistika untuk mengetahui pengaruh kombinasi esktrak biji Sterculia foetida dengan VCO terhadap konsentrasi DNA bakteri Bifidobacterium longum . Pemberian kombinasi ekstrak biji Sterculia foetida dengan VCO pada konsentrasi 5, 10, dan 15 % menurunkan populasi bakteri Bifidobacterium longum yang meningkat pada model tikus kanker kolorektal. Kombinasi ekstrak biji Sterculia foetida dengan VCO berpotensi sebagai antikanker kolorektal yang menyeimbangkan populasi DNA bakteri Bifidobacterium longum.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Burhannuddin, I Wayan Karta, Luh Putu Rinawati, I Gusti Ngurah Dwija Putra https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/342 INOVASI TEKNOLOGI AI (PROTOTIPE APLIKASI LAYAK SPUTUM) DALAM UJI PRA-ANALITIK KELAYAKAN SAMPEL DAHAK UNTUK SCREENING TB PARU DI PUSKESMAS DENPASAR UTARA III 2024-11-08T05:58:39+08:00 Moh Fairuz Abadi fairuzabadi@stikeswiramedika.ac.id Didik Prasetya didikprasetya2626@gmail.com <p>Tuberkulosis (TB) paru masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Kualitas spesimen dahak sangat penting untuk diagnosis yang akurat, karena spesimen yang tidak layak dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama "Layak Sputum" dikembangkan untuk secara otomatis menilai kelayakan spesimen dan memberikan rekomendasi pengambilan ulang jika diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan platform Google AppSheet untuk menganalisis 14 spesimen dari pasien screening TB di Puskesmas Denpasar Utara III. Hasil aplikasi dibandingkan dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk menilai kesesuaiannya. Aplikasi mencapai tingkat kesesuaian sebesar 71,4% dengan TCM. Beberapa ketidaksesuaian ditemukan, seperti pada spesimen 0196T yang dinyatakan tidak layak oleh aplikasi namun positif TB melalui TCM, menunjukkan bahwa TCM lebih sensitif dalam mendeteksi DNA bakteri TB. Penyesuaian algoritma aplikasi diperlukan untuk meningkatkan akurasi, termasuk mempertimbangkan risiko paparan TB. Penelitian ini menunjukkan potensi aplikasi "Layak Sputum" dalam mendukung diagnosis TB paru.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Moh Fairuz Abadi, Didik https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/265 PENGARUH GARIS BAGI PADA BILIK HITUNG IMPROVED NEUBAUER TERHADAP KESESUAIAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT 2024-11-10T08:52:37+08:00 Sabrina Savira Putri sabrinaputri2992@gmail.com Eva Ayu Maharani evaayumaharani@gmail.com Dewi Astuti astuti_analis@yahoo.com <p>Hitung jumlah trombosit merupakan pemeriksaan rutin di laboratorium klinik, dan metode manual bilik hitung dilakukan sebagai pemeriksaan konfirmasi. Saat ini, telah ditemukan tipe bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>(tipe variasi batas dua garis terluar) yang berbeda dari batas terluar area bilik hitung (tipe standar tiga garis terluar). Tujuan penelitian ini mengetahui apakah ada pengaruh garis bagi pada bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>terhadap kesesuaian hitung jumlah trombosit antara tipe standar dan variasi bilik hitung tersebut. Desain penelitian ini yaitu eksperimental menggunakan 20 sampel mahasiswa dalam kondisi sehat. Uji perbedaan bermakna diukur untuk melihat pengaruh garis bagi pada bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>terhadap kesesuaian hitung jumlah trombosit. Hasil menunjukkan data terdistribusinormal dan uji beda bermakna didapatkan nilai.Sig bilik hitung tipe standar 0.000 (&lt;0.05) <em>dan </em>bilik hitung tipe variasi 0.000 (&lt;0.05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh garis bagi pada bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>terhadap kesesuaian hitung jumlah trombosit. Penggunaan bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>standar lebih disarankan dibanding bilik hitung <em>Improved Neubauer </em>variasi.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Sabrina Savira Putri, Eva Ayu Maharani, Dewi Astuti https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/266 STABILITAS POOLED SERA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN KONTROL POSITIF PEMERIKSAAN C-REACTIVE PROTEIN 2024-11-10T08:53:06+08:00 Doni Setiawan donisetiawan@stikesmucis.ac.id Ranita Nurjamilah ranitanurjamilah5@gmail.com Nabil Ridla Firdaus nabilridla.firdaus@gmail.com Euis Tia Istianah zaujatikikinmutakin@gmail.com Ary Nurmalasari arynurmalasari@gmail.com <p>Laboratorium klinik harus memberikan pelayanan pemeriksaan, pengukuran dan pengujian spesimen yang akan diperiksa memberikan hasil yang sesuai dengan nilai sebenarnya sehingga diperlukannya kendali mutu (<em>quality assurance</em>). Salah satu pemeriksaan laboratorium yaitu <em>C-reactive protein</em> memiliki keterbatasan jumlah bahan kontrol yang tersedia sehingga akan menimbulkan masalah yaitu tidak dilakukannya pengujian bahan kontrol. Sebagai alternatif apabila bahan kontrol komersial habis dapat memanfaatkan <em>Pooled sera</em>. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui stabilitas pooled sera positif CRP pada variasi penyimpanan pada suhu -20°C dan suhu 2-8°, serta pengaruh penggunaan pengawet Natrium azida dengan variasi konsentrasi 0,1% dan 2% yang disimpan pada suhu 2-8°C selama 4 minggu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif eksperimental untuk mengetahui pengaruh variasi suhu -20°C dan 2-8°C, serta pengawet Natrium azida 0,1% dan 2% yang disimpan pada suhu 2-8°C. Populasi dalam penelitian ini adalah serum positif CRP yang tidak hemolisis, ikterik dan lipemik serta memiliki kadar ? 48 mg/L sebanyak 20 mL. Metode pemeriksaan menggunakan aglutinasi latex dengan prosedur semi-kuantitatif. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil <em>Pooled sera</em> positif <em>C-reactive protein</em> tanpa pengawet pada suhu 2-8°C terjadi penurunan kadar, sementara <em>pooled sera </em>tanpa pengawet yang disimpan pada suhu -20°C dan <em>pooled sera </em>yang ditambahkan pengawet Natrium azida 0,1% dan 2% pada suhu 2-8°C dapat stabil. Dapat disimpulkan bahwa <em>pooled sera</em> yang disimpan pada suhu -20°C dan ditambahkan pengawet Natrium azida 0,1 dan 2% yang disimpan pada suhu 2-8°C dapat mempertahankan stabilitas dan dapat menjadi alternatif bahan kontrol positif pemeriksaan <em>C-reactive protein</em>.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Doni Setiawan, Ranita Nurjamilah, Nabil Ridla Firdaus, Euis Tia Istianah, Ary Nurmalasari https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/270 HISTOPATOLOGI POTENSI PENYEMBUHAN LUKA EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica L.) YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MINYAK KELAPA MURNI PADA MODEL TIKUS DIABETES 2024-11-10T09:03:00+08:00 Desak Made Lestari Dewi saklestaridw19@gmail.com Burhannuddin boerhannuddin@gmail.com Nur Habibah nurhab@gmail.com Heri Setiyo Bekti HeriSetiyoBekti@gmail.com I Wayan Karta wayankarta@gmail.com Luh Ade Wilan Krisna LuhAdeWilanKrisna@gmail.com <p>Kadar glukosa darah tinggi pada diabetes melitus (DM) menghambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi, sementara obat antiinflamasi komersial mahal dan memiliki efek samping. Virgin coconut oil (VCO) yang dikombinasikan dengan ekstrak daun Neem memiliki potensi sebagai terapi alternatif dengan efek antiinflamasi, tetapi dosis yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi VCO dan ekstrak daun Neem dalam penyembuhan luka pada tikus diabetes. <strong>Metode:</strong> Diabetes diinduksi pada 25 ekor tikus Wistar jantan menggunakan Streptozotocin (40 mg/kg BB secara intravena), dan luka melingkar dibuat menggunakan alat biopsi punch steril. Tikus dibagi menjadi lima kelompok: VCO dengan ekstrak daun Neem 5% (P1), 10% (P2), dan 20% (P3), povidone iodine (K+), serta tanpa perlakuan (K-). Penyembuhan luka dievaluasi secara histopatologi berdasarkan jumlah fibroblas dan limfosit serta ketebalan epitel. <strong>Hasil:</strong> Kelompok VCO-ekstrak daun Neem 10% (P2) menunjukkan efektivitas tertinggi dengan diameter luka 3,01 mm, jumlah fibroblas 19,16, jumlah limfosit 19,22, dan ketebalan epitel 173,26 µm pada hari ke-14 (p &lt; 0,05). <strong>Kesimpulan:</strong> Kombinasi VCO dan ekstrak daun Neem 10% secara efektif mempercepat penyembuhan luka pada tikus diabetes. <strong>Kata Kunci:</strong> ulkus diabetik, daun Neem, fibroblas, interleukin-6.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Desak Made Lestari Dewi, Burhannuddin, Nur Habibah, Heri Setiyo Bekti, I Wayan Karta, Luh Ade Wilan Krisna https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/258 PENUNDAAN PEMERIKSAAN SPESIMEN URIN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN NITRIT PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH 2024-11-10T09:11:21+08:00 I Nyoman Jirna nyomanjirna@ymail.com Kadek Ulan Citrayani Citrayani@gmail.com I.G.A Putu Ayu Swastini Swastini@gmail.com <p><em>Urinalry tralct infections is infections calused by palthogens thalt caln leald to balcterial in the urine.The purpose of this study is to identify differences between leukocytes alnd nitrit exalminaltion times als soon als (0 hours), 3, 4, alnd 5 hours. The kind of resealrch used wals al true-experiment with post-test only control design. The salmpling technique used is aln alcidentiall salmple alnd the number of salmples of 24 salmples with four times the trealtment.The results of one waly alnoval test show (p) vallue leukocytes alre distinct from the vallue (p)= 0.023. AL post-hoc test of LSD qualntities leukocytes obtalined results thalt halve the most significalnt difference being al 0 hour trealtment of 4 hours (p) vallue= 0.014 alnd al 0 hour trealtment with 5 hours (p) vallue= 0.005. Nitri's daltalalnallysis with kruskall-walllis test (p)= 0.916 mealns thalt there is no discrepalncy in nitrite's levels with al delaly of 0 hours, 3, 4, alnd 5 hours. So the urine test thalt wals delalyed more thaln two hours alt ralng's temperalture alffected the leukocytes count on the UTI paltient. The urine checkup, which delalyed 3,4, alnd 5 hours, does not alffect the level of nitraltic urine on the UTI paltient. </em></p> <p> </p> <p><strong>A</strong><strong>L</strong><strong>bstra</strong><strong>l</strong><strong>k</strong></p> <p>Infeksi salluraln kemih terjaldi alkibalt infeksi oleh paltogen yalng dalpalt menyebalbkaln aldalnyal balkteri paldal urin.Tujualn penelitialn ini untuk mengetalhui perbedalaln raltal-raltal jumlalh leukosit daln nitrit paldal walktu segeral (0 jalm), 3, 4, daln 5 jalm. Jenis penelitialn yalng digunalkaln aldallalh true-eksperimen dengaln desalin <em>post-test only control group design</em>. Teknik salmpling yalng digunalkaln aldallalh <em>alcidentall salmpling</em> daln jumlalh salmpel sebalnyalk 24 salmpel dengaln 4 kalli perlalkualn. Halsil uji <em>one waly alnoval</em> menunjukkaln <em>(p)</em> vallue jumlalh leukosit terdalpalt perbedalaln dengaln nilali (p)=0,023. Uji <em>post-hoc</em> LSD jumlalh leukosit yalng memiliki perbedalaln palling signifikaln yalitu perlalkualn 0 jalm dengaln 4 jalm (p) <em>vallue</em>= 0,014 daln perlalkualn 0 jalm dengaln 5 jalm (<em>p</em>) vallue= 0,005. Halsil alnallisis daltal nitrit dengaln uji <em>kruskall-walllis</em> (p) <em>vallue</em>= 0,916 alrtinyal tidalk terdalpalt perbedalaln halsil kaldalr nitrit dengaln perlalkualn penundalaln 0, 3, 4, daln 5 jalm. Oleh kalrenal itu, pemeriksalaln urin yalng ditundal lebih dalri 2 jalm di suhu rualng memberikaln pengalruh terhaldalp jumlalh leukosit paldal palsien ISK. Sedalngkaln pemeriksalaln urin yalng ditundal 3,4 daln 5 jalm tidalk memberikaln pengalruh terhaldalp kaldalr nitrit urin paldal palsien ISK.</p> <p>Kata kunci : Penundaan Pemeriksaan, Leukosit, Nitrit, Infeksi Saluran Kemih</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 I Nyoman Jirna, Kadek Ulan Citrayani, I.G.A Putu Ayu Swastini https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/271 PENGARUH SUHU DAN WAKTU TERHADAP DIAMETER UJI RESISTENSI BAKTERI Pseudomonas aeruginosa 2024-11-10T09:11:56+08:00 Nurul Pathia nurulp@gmail.com Bastian bastiandarwin51@gmail.com Aristoteles Aristoteles@gmail.com Wulandari wulandari6785@gmail.com <p><strong>Latar Belakang </strong>: Resistensi antibiotik merupakan ancaman bagi efektifitas pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit infeksi<strong>. </strong>Antibiotik bekerja untuk mencegah bakteri berkembang dan merusak bagian bakteri sehingga sistem imun mudah untuk melawanya. Uji sensitivitas antibiotik merupakan tes yang digunakan untuk menguji kepekaan suatu bakteri terhadap efektifitas dari suatu antibiotik.<strong>Tujuan Penelitian : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap diameter uji resistensi bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa </em><strong>Metode Penelitian </strong>: Experimental murni, penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi IkesT Muhammadiyah Palembang. Populasi yang diambil adalah Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa</em>. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampel dari penelitian ini adalah bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa </em>(ATCC 27853). <strong>Hasil : </strong>Rata- rata hasil diameter zona hambat antibiotik gentamicin pada bakteri <em>Pseudomonas aruginosa </em>setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 12 jam didapatkan hasil yaitu 17 mm, pada waktu 24 jam 19 mm dan 48 jam 21 mm. Rata- rata diameter zona hambat antibiotik gentamicin pada bakteri Pseudomonas aruginosa setelah diinkubasi pada Suhu 25°C selama 12 jam didapat 1,5 mm, 24 jam 21 mm, dan 48 jam 21 mm. <strong>Kesimpulan : </strong>pada penelitian ini terdapat pengaruh suhu dan waktu inkubasi terhadap uji resistensi antibiotik pada bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa.</em></p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Nurul Pathia, Bastian, Aristoteles, Wulandari https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/276 UJI DIAGNOSTIK LINE PROBE ASSAY DENGAN LOWENSTEIN JENSEN LINI DUA PADA PASIEN Mycobacterium tuberculosis RIFAMPICIN RESISTEN 2024-11-10T09:12:34+08:00 Titi Yuliana TitiYuliana@gmail.com Nurhidayanti nuri89_yanti@yahoo.com Bastian bastiandarwin51@gmail.com Regy Andrean Sesta regybta@gmail.com <p>Latar Belakang: Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TBC MDR adalah TBC resistan Obat terhadap minimal 2 (dua) obat anti TBC yang paling. poten yaitu INH dan Rifampisin secara bersama-sama atau disertai resisten terhadap obat anti TBC lini pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid. Teknik molekular sudah dikembangkan WHO untuk diagnosa cepat TB-MDR yaitu Gen expert dan Line Probe. Deteksi yang akurat dan cepat TB-MDR sangat penting untuk memulai pengobatan yang tepat waktu. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbedaan antara uji diagnostic Line Probe Assay dan Lowenstein Jensen lini dua pada pasien Mycobacterium tuberculosis rifampicin resisten. Penelitian ini dilakukan di BBLK Palembang pada bulan Januari Maret 2023. Metodelogi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan desain post-testonly control grup design antara hasil uji antibiotik Mycrobacterium tuberculosis lini dua antara metode Line probe Assay dengan Lowenstein Jensen. Hasil Hasil penelitian menunjukkan Genotype MTBDRsl ver 2.0 dengan Lowenstein Jensen sebagai Gold Standar adalah sensitivitas 100%, Spesifisitas 100%, PPV 100%, NPV 100%, dan Accuracy 100%. Analisis data metode Line Probe Assay menunjukkan tidak ada perbedaan dengan metode Lowenstein Jensen sebagai gold standar dengan Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 1,000. Simpulan: Resistensi TB MDR Lini Dua metode Line Probe Assay sama baiknya dengan metode Lowenstein Jensen.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Titi Yuliana, Nurhidayanti, Bastian, Regy Andrean Sesta https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/259 DETEKSI GEN nuc PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DARI PASIEN ULKUS DIABETIKUM DAN POLA SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO 2024-11-10T09:29:25+08:00 Siti Nur Azizah azizahnur@gmail.com Amellya Octifani amellya.octifani@uam.ac.id Yulianto Ade Prasetya YuliantoAdePrasetya@gmail.com <p>Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan gula darah dan disebabkan oleh terganggunya hormon insulin. Salah satu komplikasi diabetes yang sering dijumpai yaitu ulkus diabetikum dan disebabkan oleh bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi gen <em>nuc </em>dan pola sensitivitas antibiotik pada <em>S. aureus </em>penyebab ulkus diabetikum yang diidentifikasi secara molekular dari pasien DM di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada bulan Mei – Juli 2024. Metode yang digunakan yaitu sistematika polifasik antar lain identifikasi konvensional, PCR, dan uji sensitivitas antibiotik dengan metode <em>Kirby-Bauer</em>. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil identifikasi gen <em>nuc </em>bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>penyebab ulkus diabetikum di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto secara molekular yaitu 4 isolat (57%) dari 7 isolat yang berasal dari ruangan poli klinik bedah umum dengan amplikon sebesar 270bp. hasil uji sensitivitas antibiotik metode <em>Kirby-Bauer</em> didapatkan hasil sensitif dengan urutan terbesar sebanyak 100% terhadap gentamisin, ampisilin 100%, dan kloramfenikol 50% sehingga dapat dijadikan sebagai terapi pada pasien ulkus diabetikum karena dapat menghambat penyebaran bakteri <em>S. aureus</em>.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Siti Nur Azizah, Amellya Octifani, Yulianto Ade Prasetya https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/274 DETEKSI GEN ND3 PADA Taenia asiatica PADA SAMPEL FESES DENGAN METODE Polymerase Chain Reaction DI PUSKESMAS SUKAWATI I 2024-11-10T09:30:31+08:00 Hafit Febri Wijaya 23.hafitfebriwijaya@gmail.com I.Gusti Agung Ayu Putu Swastini agungswastini18@gmail.com Heri Setiyo Bekti bektisat@gmail.com <p><strong>Latar Belakang:</strong> Kecamatan Sukawati memiliki program untuk taeniasis. Namun, tantangan tetap ada karena keterikatan yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi konsumsi lawar plek. Diagnosis taeniasis saat ini masih menggunakan metode mikroskopis yang memiliki keterbatasan dalam spesifisitas identifikasi. Oleh karena itu, pengembangan metode deteksi molekuler menjadi penting. PCR merupakan teknik yang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi gen ND3 yang merupakan gen spesifik Taenia asiatica, untuk diagnosis yang lebih akurat. <strong>Tujuan:</strong> mengembangkan metode PCR untuk mendeteksi Taenia asiatica pada sampel tinja. <strong>Metode:</strong> Penelitian deskriptif menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 15 sampel.<strong> Hasil:</strong> Pada pemeriksaan mikroskopis tinja, seluruh 15 responden positif (+) (100%). Dan pemeriksaan molekuler didapatkan hasil negatif (-) pada 15 responden (100%). <strong>Kesimpulan:</strong>&nbsp; Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel tinja yang diperiksa positif mengandung telur dan proglotid parasit Taenia sp dan pada pemeriksaan molekuler semua sampel menunjukkan hasil negatif, tidak ada pita DNA yang muncul pada 186 bp.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Hafit Febri Wijaya, I.Gusti Agung Ayu Putu Swastini, Heri Setiyo Bekti https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/346 POTENSI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI EOSIN PADA PEWARNAAN HEMATOKSILIN-EOSIN 2024-11-20T00:07:00+08:00 Fitri Nadifah fitri.nadifah@gmail.com Yuliana Prasetyaningsih YulianaPrasetyaningsih@gmail.com Nurlaili Farida Muhajir NurlailiFaridaMuhajir@gmail.com Elisabet Della Puspita ElisabetDellaPuspita@gmail.com <p>Tahapan paling akhir dari pembuatan sediaan jaringan adalah proses pewarnaan. Pewarnaan merupakan proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong, pada pewarnaan sediaan jaringan biasanya menggunakan larutan Hematoksilin-Eosin (HE). Eosin Y termasuk dalam kategori larutan kimia karsinogenik kelas-3 ,karsinogenik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu pewarna sintetis perlu diganti menggunakan pewarna alami untuk mengurangi masalah tersebut. Salah satu buah yang berpotensi sebagai alternatif pengganti eosin adalah buah manggis. Kulit dari buah manggis memiliki beberapa pigmen yang salah satunya yaitu antosianin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi ekstrak kulit manggis <em>(Garcinia mangostana L.)</em> sebagai alternatif pengganti eosin dalam mewarnai jaringan hepar mencit yang akan dibandingkan dengan reagen hematoxylin eosin. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode langsung dengan desain eksperimental nyata <em>(true eksperimental).</em> Subyek dalam penelitian adalah perparat jaringan hepar mencit dari hasil tahapan proses pembuatan jaringan. Analisis data hasil dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil pewarnaan preparat jaringan hepar mencit menggunakan larutan ekstrak kulit <em>Garcinia mangostana L</em> dengan konsentrasi 30%, 60% dan 90% diperoleh hasil penilaian kualitas pewarnaan jaringan hepar mencit yang kurang baik. Preparat jaringan hepar mencit yang diwarnai dengan larutan ekstrak kulit <em>Garcinia mangostana L</em>. pada konsentrasi 30%, 60% dan 90% dapat mewarnai preparat jaringan, namun kualitas pewarnaan yang dihasilkan memiliki gradasi warna yang masih kurang jika dibandingkan dengan pewarnaan menggunakan eosin.</p> 2024-12-09T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Fitri Nadifah, Yuliana Prasetyaningsih, Nurlaili Farida Muhajir, Elisabet Della Puspita https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/349 POTENSI EKSTRAK KACANG METE Anacardium occidentale Linn SEBAGAI INHIBITOR PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus 2024-12-22T21:03:18+08:00 Ika Nurfajri Mentari ikanurfajri26@gmail.com Idham Halid idhamhalid1988@gmail.com Bustanul Atfal atfalbustanul87@gmail.com Astri Sulistiawati AstriSulistiawati@gmail.com <p>Antibiotik memiliki kemampuan menghambat bakteri (bakteriostatik) atau membunuh bakteri (bakterisida). Di indonesia terdapat berbagai macam jenis tanaman. Salah satu pengganti antibiotik alami adalah ekstrak kacang mete (<em>Anacardium Occidentale Linn</em><em>)</em>. Masalah penting adalah timbulnya bakteri resisten terhadap berbagai jenis antibiotik sehingga dapat menyebabkan penyakit infeksi baru, kejadian resistensi harus ditanggulangi dengan mencari alternatif pilihan obat yang bersumber dari tanaman salah satunya kacang mete. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak kacang mete terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus.</em> Penelitian menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan sampel kacang mete. Penelitian ini dilakukan di RSUP Nusa Tenggara Barat. Pengolahan data pada penelitian ini mengunakan <em>program statistical product service solution for windows</em> (SPSS). Konsentrasi ekstrak kacang mete yang digunakan; 100%, 80%, 60%.40%, dan 20%<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat ekstrak kacang mete terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>pada konsentrasi 100%, 80% dan 60% terbentuk zona hambat tetapi tergolong lemah, konsentrasi 100%dan 80% membentuk zona hambat sebesar 2,5 mm, namun pada konsentrasi 40% dan 20% membentuk zona hambat dengan rata- rata 24,40 mm. Kesimpulan ekstrak kacang mete pada konsentrasi 40% dan 20% menghasilkan zona hambat yang lebih besar bila dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.</p> 2024-12-22T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Ika Nurfajri Mentari, Idham Halid, Bustanul Atfal, Astri Sulistiawati